Saya memahami, mengapa ketiga makanan itu disebut reporter TV sebagai makanan favorit pada malam natal. Sebab selain enak, murah juga mudah. Orang Jerman itu rata-rata nggak suka basa-basi, nggak suka ribet. Bayangkan saja kalau harus memasak seharian untuk malam natal, belum lagi membersihkan rumah dan hari-hari sebelumnya sudah stress mempersiapkan hadiah natal. Memang lebih praktis dengan ketiga menu di atas.
Oh, iya. Perayaan malam natal di Jerman tampak lebih meriah dibanding perayaan natal pertama dan kedua tanggal 25 dan 26 Desember. Untuk natal hari pertama dan kedua, baru ada makanan berat. Iya, kata suami saya, ini demi merayakan kemenangan setelah sekian lama berpuasa sejak advent pertama.
Makanan ini sudah kondang sejak zaman pertengahan. Dahulu orang memakan ini saat natal hari pertama bukan pada malam natal. Sebabnya, hari natal pertama merupakan hari di mana masa puasa berakhir.
Jadi pada malam natal makan yang ringan dan cepat seperti salat kentang tadi, lalu baru makan besar yang berat seperti angsa pada hari pertama natal.
Biasanya di rumah kami, suami yang masak untuk natal karena memang tradisinya dan dia suka masak. Saya suka usul supaya unggas yang dimasak, entah bebek atau angsa, supaya perut unggas diisi dengan apel karena rasanya akan manis buah, sensasinya lezat. Tentu saja isinya dicampur dengan roti dan sayur-mayur serta rempah-rempah.
Satu lagi yang saya perhatikan, orang Jerman itu sangat detil dalam menentukan bahan makanan yang akan dimakan. Mereka sangat memperhatikan faktor kesehatan supaya hidup dengan harapan hidup yang tinggi.
Jadi ketika memilih unggas, mereka ini akan memperhatikan dari mana asal daging. Jika ada tanda D" yang berarti Deutschland" berarti daging aman kerana berasal dari Jerman.
Memangnya dari negara lain nggak sehat? Bisa saja disebabkan adanya kontrol bahan makanan di Jerman itu sangat detil dan ketat sedangkan negara EU lainnya suka-suka.
Ditambah, kesadaran masyarakatnya akan produk bio, standar yang memperhatikan cara pemeliharaan hewan di kandang, penyembelihan hewan, pendistribusian daging yang baik dan benar, serta mengacu pada ramah linkungan dan jiwa sayang binatang juga sangat tinggi. Ribet, kan.
Di Jerman tidak bisa sembarangan. Kalau ada quaelerei" (penyiksaan hewan di sebuah peternakan atau perawatan hewan yang tidak semestinya) peternakan bisa ditutup, produknya disegel aka ditarik dari peredaran.