Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sudahkah Anda Minum 2 Liter Air Per Hari?

30 Oktober 2020   21:54 Diperbarui: 31 Oktober 2020   18:24 1795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Scan rumah sakit (dok.B69)

Semalam sebelumnya, suami minta disayang-sayang. Saya turuti karena saya tahu laki-laki di Jerman itu punya syndrome "Man Flu", kalau sakit sedikit pasti heboh banget. Beda dengan perempuan yang biasa menahan sakit. "Ah, nggak papa." Padahal sakitnya to the moon and back.

Nah, mungkin habis disayang-sayang itu membuat suami saya relax dan batu keluar sendiri. Tentu saja dengan banyak upaya seperti perintah dokter: minum 2 liter air per hari, olahraga dan minum obat.

Tak lupa, sebagai resep zaman oma-oma Jerman, cinta saya itu merebus air hangat di kantong "Warmflasche" untuk kemudian diletakkan di bagian yang sakit, perut kanan bawah serta saya buatkan minuman Kamillen Tee atau teh dari ramuan jamu dari bunga Kamomil, tanpa gula.

Oh, iya. Saya pernah baca-baca di internet, bahwa orang yang sakit harus tetap semangat untuk sembuh sebab psikis akan mempengaruhi kondisi tubuh. Artinya kalau mau sehat harus punya pikiran positif dari diri sendiri. Orang di sekitarnya bisa membantu dengan semangat dan doa.

Batu sebesar jarum pentul (dok.Gana)
Batu sebesar jarum pentul (dok.Gana)
Batu dikirim ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut

Seperti pesan dokter bahwa nanti kalau batunya keluar segera dikirim ke rumah sakit, supaya bisa diperiksa apakah batunya jahat ganas atau lumrah. Dan langkah-langkah yang bisa diambil setelahnya akan diberitahu kemudian. 

Berharap suatu hari tidak akan mengalami batu yang besar, karena penangannya pasti sulit seperti bedah terbuka, ureteroskopi, exgtracorporeal schock wave lithotripsy (ESWL) atau percutaneous nephrolithotomy. Baca namanya saja saya sudah bergidik.

Ah, sudah seminggu belum ada kabar. Kami masih menunggu, harap-harap cemas. Mohon doanya, teman-teman.

Bagaimana? Semoga pengalaman suami saya ini bermanfaat khususnya bagi Kompasianer laki-laki. Juga untuk perempuan bisa menjadi gambaran karena batu ginjal biasa dialami manusia umur 30-60 tahun pada pria 15% dan 10 % pada perempuan. Artinya, kita semua harus waspada.

Menurut situs Alodokter, "Batu ginjal ini terbentuk dari limbah dalam darah yang membentuk kristal dan menumpuk di ginjal. Seiring waktu, materi tersebut semakin keras dan menyerupai bentuk batu." Batu bisa mengendap di saluran urine, ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Penyebab adanya batu, bisa karena kurang minum air putih, mager, kelebihan berat badan dan pasca operasi pencernaan.

Oleh sebab itu, mari kita jaga kesehatan masing-masing dengan 2 liter air putih, makan dan minuman sehat dan olahraga yang cukup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun