Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Sudahkah Anda Minum 2 Liter Air Per Hari?

30 Oktober 2020   21:54 Diperbarui: 31 Oktober 2020   18:24 1795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah sampai di rumah sakit, ia berhasil menembus telepon kantor kami dan saya tersambung. Selama itu, ia harus tes MRT. Hasilnya, terlihat gambar batu sak upil di kantong kemih bagian tengah. Kata dokter, "batu kecil sebesar jarum pentul, memang sakit." 

Lah bagaimana batu ginjal yang gede, ya? Lalu saya mencoba menghibur suami saya supaya tidak terbebani pikirannya. 

Bukankah saya sudah melahirkan berkali-kali dan bayi juga besar, sakit sampai berdarah-darah. Suami saya sewot katanya lah lubang Mrs. V perempuan lebih besar dari lubang Mr. P. Ureter laki-laki lebih kecil dan halus. Saya ngakak. Benar juga, sih.

Bagaimana caranya supaya batu kecil di ginjal bisa keluar?

Selama beberapa jam di rumah sakit itu, dokter memberikan saran supaya suami saya:

  • Banyak minum air putih atau 2 liter per hari
  • Banyak olahraga khususnya yang naik turun seperti naik turun tangga
  • Minum obat sesuai resep yakni Voltarenres pagi dan malam hari @satu tablet, Pantrozol 1 x pagi hari dan Novaminsulfon (obat penahan sakit, jika diperlukan.

Begitu pukul 12 waktunya saya istirahat, saya mohon ijin pihak TK untuk keluar sebentar menjenguk suami. Jarak dari TK ke rumah sakit hanya 15 menit, PP 30 menit. Sayang sekali, saat tiba di sana, saya tidak boleh masuk. Selain suami sedang di UGD, kunjungan rumah sakit baru boleh pukul 14.00-19.00. Berarti masih 1,5 jam lagi. Itupun hanya boleh satu orang yang masuk.

Usai menghubungi suami bahwa saya sudah sampai di rumah sakit tapi tidak boleh masuk, saya pamit kembali ke TK. Alamat besoknya, saya 30 menit harus lebih awal tiba di TK karena hari itu kelebihan 30 menit istirahatnya.

Untung sakit suami dikatakan dokter tidak parah dan disuruh pulang. Sesampai di rumah, suami minum banyak air putih. Biasanya, ia suka minum air putih bersoda dengan satu sendok sirup Holunder dan kopi tiap pagi. Kemudian menggenjot sepeda fitnesnya selama setengah jam. Ia pun tertidur. Malamnya, kami berempat jalan-jalan keliling hutan lagi, seperti biasanya.

Beberapa hari sebelum kejadian, saya sudah ingatkan suami untuk banyak minum. Karena sejak musim panas kemarin sampai hari itu, ia kurang minum selama kami mengadakan renovasi pagar. Dan banyak minum kopi. Padahal saya pikir, kopi sangat menyerap cairan di dalam tubuh.

Maklum, pengennya pagar segera jadi saja, makanya suami kerja keras, lupa minum kalau tidak diingatkan. Kok, bisa ya, saya tukang haus, suka minum tanpa diingatkan.

Tiga hari berlalu, pecah telor! Batu dari ginjal keluar setelah tiap hari saat BAK harus menyaring air kencing dengan kertas berbentuk kerucut yang ujungnya ada jaring halusnya. Rasanya sakit sekali seperti terbakar, dan ... keluar darah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun