Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Takkan Sanggup Menunggu Komet Neowise 6800 Tahun Lagi

7 Agustus 2020   23:04 Diperbarui: 7 Agustus 2020   23:25 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bagi kami yang tinggal di Eropa, bisa menyaksikan komet Neowise adalah sesuatu. Sebabnya, komet ini baru datang sekarang, setelah 5000 tahun berlalu.

Untuk melihatnya lagi, butuh 6800 tahun. Pasti kita, anak dan cucu tidak akan mampu meraihnya. Maklum, berapa, sih, umur manusia? Sangat pendek.

Melihat komet ini bak oase di masa pandemi. Betapa tidak, keadaan menjadi serba susah dan berubah drastis. Begitu melihat anugerah indah berupa komet ini, seperti ada mukjizat yang tidak boleh terlewat.

Untuk itulah, kami jauh-jauh hari memang sudah bersiap-siap mencari informasi dan menyambutnya secara bersama-sama. Kami ceritakan kepada anak-anak kami bahwa now or never. Merekapun mengerti dan ending-nya, gembira mendapati komet yang dinanti.

Apa itu Komet Neowise?

Komet Neowise atau disebut secara ilmiah C/2020 F3 sudah terlihat sejak 27 Maret 2020. Itu adalah saat di mana tim NASA mengadakan pengamatan di ruang angkasa yang memiliki jarak 300 juta km dari matahari dan 250 juta km dari bumi. Kemudian, orang-orang di Jerman baru ramai membicarakannya pada bulan Juli.

Teman-teman, tahukah kalian seberapa besar Neowise aka Near-Earth Object Wide-field Infrared Survey Explorer itu? Diperkirakan komet memiliki diameter 5 km oleh NASA. Padahal,  kala mata memandang, hanya ada titik sebesar bintang dengan buntut yang panjang.

Mungkin saya termasuk orang yang ketinggalan zaman karena banyak teman asing di Instagram saya yang tinggal di luar negeri, sudah banyak membicarakannya jauh-jauh hari sebelum kami mengamati, saya baru pertengahan bulan. Beberapa gambar mulai diposting. Gemes rasanya.

Waktu terbaik melihat komet Neowise

Saat ingin melihatnya juga seperti teman-teman luar negeri, muncul pertanyaan di kepala kami, "Kapan bisa melihat komet di Jerman?" Kami pun sibuk mencari informasi.

Menurut website Ruhr24 yang mewawancarai Manfred Gaida, astronom Jerman, waktu terbaik untuk melihat komet Neowise ini adalah sejak pertengahan Juli, antara tanggal 15-25 Juli 2020. Masanya adalah mulai pukul 23.00 sampai dengan 4 pagi. Konon, ada orang yang bilang bahwa 45 menit sebelum matahari terbit (4.45) menjadi satu waktu terbaik dari kurun waktu tersebut. Entahlah, kami sudah terlelap jadi tidak sempat membuktikan kebenarannya.

Pada jam-jam itulah, komet diperkirakan sangat dekat dengan bumi kita. Jadinya, tanpa bantuan alat apapun, tanpa kadigdayaan dari dalam raga, mata bisa melihat dengan sempurna. Kata NASA karena komet dekat dengan matahari, komet terlihat terang.

Meskipun demikian, Fernglass atau teropong dianggap sebagai alat bantu yang tepat untuk melihatnya. Sepertihalnya teropong sederhana seharga 10 euro berusia 10 tahun yang kami gunakan, mampu membuat kami yang tinggal di ketinggian 700 meter di atas permukaan air laut di perbatasan Jerman-Swiss bisa melihatnya. Walaupun sebenarnya dengan mata telanjang mengarah ke arah timur laut, komet bisa juga dilihat asal suasana gelap.

Menurut pengalaman, ketika lampu depan rumah kami menyala secara otomatis, silau sampai ke arah langit sehingga membuat pandangan kurang sempurna. Untung beberapa menit kemudian lampu mati sendiri. Keadaan menjadi gelap-gulita. Baru mata kami terbiasa dengan kegelapan dan terlihat sebuah keajaiban. Mata kami berbinar-binar ceria.

Ya, sebuah komet dengan buntut semburat panjang tampak diam di angkasa yang hitam. Hey, padahal bukankah komet itu bergerak?

Seperti berada di negeri dongeng menyaksikan komet Neowise pada tanggal 21, 22, 23 dan 24 Juli itu. Taburan bintang yang ada di sekitarnya menambah keindahan fenomena yang luar biasa

Cantik dan romantis sekali suasananya. Sayang, kamera saya tak mampu mengambil gambar. Hanya dokumentasi yang tersimpan di ingatan dan disaksikan oleh mata kami sebagai bukti.

Oh, iya. Pada salah satu hari tersebut, secara tidak sengaja, kami melihat bintang jatuh dan buru-buru memanjatkan permohonan supaya terkabul. Itu seperti kepercayaan orang Jerman, make a wish, let it true!

Yang harus diperhatikan ketika mengamati komet Neowise

Begitulah. Kami termasuk orang yang beruntung telah menyaksikan komet Neowise. Hal-hal yang menjadi keuntungan demi melihat komet adalah sebagai berikut:

  • Hindari penghalang pandangan seperti rumah atau pohon di depan kita. Cari sebuah lapangan yang luas dan gelap.
  • Hindari cahaya yang mengganggu seperti dari lampu mobil, lampu rumah atau dari lampu kota. Ini akan mengganggu pengamatan mata pada komet.
  • Siapkan teropong untuk mengamati komet, jika perlu karena dengan mata telanjang sudah bisa.
  • Cari satu bintang yang berwarna kuning menyala "Capella", kemudian lihat ke arah kiri bawah. Disanalah Neowise berada. Berbeda dengan kami yang mendapati tiga bintang terang di timur laut, lalu di sebelah kanannya terlihat komet Neowise.

Apa pendapat orang - orang tentang Neowise?

Neowise ini memang luar biasa. Masih saja saya tak percaya kalau saya ingin melihatnya dan itu terwujud. Saya kira, saya ini hanya juara mengharap.

Di dunia ini setiap orang boleh berpendapat alias memiliki hak yang sama dalam menyampaikan isi pikirannya terhadap sesuatu. Jika kami sangat antusias untuk menontonnya, ada beberapa orang yang kurang tertarik untuk melihatnya karena tidak percaya atau tidak tertarik.

Hal itu bisa dibaca dalam hasil studi Pinpol yang menjelaskan bahwa 72,37% orang sangat ingin melihat komet karena itu sangat menarik. 10,71% orang mengatakan bahwa akan melihatnya tapi belum pasti ketemu. 

Beberapa orang mengadakan pesta "Kometen-Party" bersama teman-teman untuk melihatnya (4,96%). Kemudian 4,27% orang tidak mau ambil pusing soal komet. Sejumlah 3,91% orang akan menontonnya lewat internet saja. Dan hanya 3,78% responden yang tidak berniat ingin melihat komet karena dianggap tidak menarik. Bagaimana dengan Anda?

***

Komet ini adalah komet kedua dalam hidup yang pernah saya dengar tapi yang terpanjang periodenya. Kalian masih ingat komet Halley atau Halle-Bop pada tahun 1997? Waktu itu saya masih sangat muda sekali dan semua orang membicarakannya. 

Berkesempatan untuk melihat komet Neowise dengan mata kepala sendiri tahun 2020 ini adalah sebuah kesempatan emas yang semakin meyakinkan saya akan kebesaran Tuhan. Sang Pencipta Bumi, Langit dan Seisinya ini memang sangat agung. Ciptaannya berupa komet Neowise sungguh menakjubkan. Sayang, saya tak akan sanggup menunggu 6800 tahun untuk melihatnya lagi. (G76).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun