Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Adem Panas Rasanya Hadir di Pesta Ultah Teman di Masa New Era

21 Juli 2020   04:26 Diperbarui: 21 Juli 2020   04:50 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarlah, pada hari H, kami datang. Acara dimulai pukul 15.30. Karena masih ada tugas sebagai penanggap aka cohost "Peran Perempuan dalam Melestarikan Budaya Indonesia" lewat zoom meeting yang diadakan Permif Frankfurt, KJRI Frankfurt dan teman-teman diaspora di Jerman, saya harus duduk paling tidak dua jam di mobil di bawah terik matahari yang menyengat hari itu. Selain lebih nyaman tidak ada noise, rasanya tidak enak banyak orang, kok mainan Ipad.

Jam demi jam berlalu. Selesai diskusi, saya masuk bangsal restoran sebuah hotel di pinggir jalan itu.

Dag-dig-dug-derrrr jantung saya. Saya tahu resiko datang ke pesta, saya akan dicium dan dipeluk. Namanya juga adat orang Rumania, cipika-cipiki.

Benarlah. Si Geburtstagskind" atau yang ultah segera menyambut saya. Menjabat tangan dan menarik tubuh saya yang mungil untuk didekap. Lalu cium kanan-kiri. Mata saya mendelik, menahan nafas dan mata saya mengarah pada suami saya yang sudah dari tadi duduk bersama tamu lainnya di meja khusus untuk bukan keluarga."

Merasa tidak enak untuk menghindar atau ngumpet di toilet supaya tidak bertemu orang yang saya kenal, saya duduk. Dan asli, sebelum makan kue yang berjajar rapi di meja panjang, saya pergi ke toilet untuk cuci tangan dan pakai disinfektan. Done.

Eit. Memandangi dua pelayan restoran yang lewat membuat saya mau salto. Yailah, pakai maskernya seperti orang Indonesia, hidungnya nongol. Betul. Pasti tidak nyaman memakai masker di dalam ruangan dengan banyak orang dan harus bekerja keras melayani tamu. Tetapi itu harus dijalankan karena memang standar hotel/restoran begitu. Kalau pakai yang betul, jangan setengah-setengah.

Sedang asyiknya mengudap kue coklat dan kue stroberi, datang adik-adik dari yang ultah. Memang orang Rumania model seperti orang Indonesia, banyak anak-banyak rejeki. Saudaranya ada kalau 8 orang. Wkwkwk.

Satu persatu mereka mendekat dan bertanya mengapa saya lama baru nongol. Sebelum memeluk dan mencium saya, tiap orang bilang "Kami tidak mengidap corona."

Rasanya mau nggeblag karena yakin banget orang tanpa tes bilang begitu. Bukankah harus swab atau rapid test dulu?

Bahkan tambah mau jungkir-balik seperti topeng monyet karena mereka cerita bulan Agustus nanti mereka sakbrayat mau ke Hungaria. Padahal masih ada ketentuan dari pemerintah bahwa, "Lewat boleh, berhenti jangan." Jadi setiap orang asing boleh melewati negara Hongaria untuk melanjutkan perjalanan ke negara lainnya, tetapi tidak boleh menginap. Hanya boleh melakukan hal-hal yang tidak bisa ditunda seperti mengisi BBM mobil atau ... pipis/BAB.

Habis nari, gembrobyos keringatan (dok. Gana)
Habis nari, gembrobyos keringatan (dok. Gana)
Menari Bali dan mengajarkan angklung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun