Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masuk Masjid Agung Jawa Tengah Seperti Masuk Surga

30 April 2020   19:39 Diperbarui: 30 April 2020   19:40 1716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlihat anak-anak saya menengadahkan kepala, mengagumi menara masjid setinggi 99 meter di sana. Menara Al Husna yang digunakan untuk studio radio Dais, pemancar TV, tempat peneropongan hilal dan restoran. 

Tak berapa lama, kaki-kaki mereka segera berlomba-lomba menaiki anak tangga menuju masjid. Ya Allah, senangnya melihat mereka rukun, bergandengan, berpelukan seperti tak mau lepas walau langit runtuh. Biasanya mereka seperti Tom & Jerry.

Begitu melihat penampakan masjid Agung Jawa Tengah yang benar-benar agung, mata-mata innocent mereka terbelalak.

"Wah, besar sekali!" Seru Chayenne. Masjid ukuran raksasa di tengah-tengah itu semakin megah dengan 6 payung raksasa di kanan-kirinya. Payung elektrik  setinggi  20 meter dan diameter 14 meter? Magic.

"Iya, serasa di Dubai." Tambah Shenoa. Bangunan masjid itu mengingatkan mereka pada nuansa di Arab, di mana mereka pernah liburan bersama kami. Padahal arsitektur kubah berdiameter 20 meter dan punya 4 menara setinggi 62 meter itu dikawinkan dengan bangunan masjid berbentuk limas, rumah asli Jateng. Lalu pilar di seberang masjid bergaya romawi dan bertuliskan Arab mengenang 25 nabi dan rosul. Tulisan Arab dua kalimat syahadat dan "Sucining Guno Gapuraning Gusti" bisa dibaca di pilar-pilar tersebut.

Di atas 10 hektar tanah (dok.Gana)
Di atas 10 hektar tanah (dok.Gana)
Prasati MAJT (Dok.Gana)
Prasati MAJT (Dok.Gana)

Nggak bisa pegang, ada taman air (dok.Gana)
Nggak bisa pegang, ada taman air (dok.Gana)
Sejarah Masjid

Masjid Agung Jawa Tengah ini rupanya memiliki sejarah unik. Dibangun di atas tanah wakaf masjid besar Kauman Semarang telah kembali. Perjuangan untuk mendapatkan hak itu telah ada sejak 1980.

Masjid akhirnya dibangun di atas 10 hektar tanah sejak 6 September 2002 atau 28 Jumadil Akhir 1423 Hijriyah pada masa pemerintahan Gubernur Mardiyanto. Pemasangan tiang pancang pertama telah dihadiri tujuh dubes dari negara sahabat; Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Mesir, Palestina dan Abu Dhani. Sungguh sejarah yang mendunia. Dunia pasti ingat ada MAJT di Semarang.

Masjid baru selesai 14 November 2006 atau 23 Syawal 1427 Hijriyah tapi sudah digunakan sebelumnya. Peresmiannya 17 November 2006 atau 26 Syawal 1427 Hijriyah oleh bapak presiden yang menjabat waktu itu, Susilo Bambang Yudoyono.

Anak-anak tertarik dengan batu prasasti. Ada hawa ingin  memegang dan merabanya. Namanya juga anak-anak, selalu ingin tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun