Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Nggak Ada Balkon, Genting Rumah Pun Jadi

15 April 2020   19:32 Diperbarui: 15 April 2020   19:32 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Main musik di balkon saat karantina (dok.Ute Spaegele)

Tanja Tingarova dari Bulgaria adalah salah satu musikus yang memainkan biola di lereng atap rumahnya. Dari youtube terlihat, seorang tetangga dari bawah keluar dari balkon dan menggelengkan kepala. Namun saya yakin, lama-lama ia menikmatinya karena tetap berada di sana sampai musik berakhir.

Ia nggak sendirian karena Matthias Emmerling menjentikkan jarinya di atas piano dan Katharina Mlitz-Hussain menggesek biola, benar-benar berada di tengah-tengah sebuah atap untuk memainkan musik diiringi kicauan burung-burung bebas. Sungguh menenangkan, nggak gedumbrengan. 

Dalam background, tak terlihat orang keluar dari balkon. Barangkali Freiburg, kota yang hanya 1 jam dari rumah kami itu masih terlalu pagi. Banyak orang yang bisa saja bangun siang karena work from home atau stay at home selama masa karantina. Bisa bangun sesukanya.

***

Dari gambaran di atas, kita jadi tahu bahwa solidaritas manusia di luar negeri sangat tinggi atas penderitaan orang lain karena corona, di manapun berada. Bukan senang karena orang lain menderita, justru prihatin ketika ada yang sedang dicoba. Ya, bermain musik di atas balkon atau genting rumah.

Berada di rumah saja, bukan berarti hanya makan, tidur dan nonton TV saja seharian. Bukan, bukan itu hal pokok yang bisa dilakukan orang selama berada di masa karantina. Masih ada kegiatan positif yang nggak hanya bermanfaat dan menyenangkan diri sendiri tetapi juga orang lain. Masalahnya, apakah musik itu pantas dimainkan atau suaranya sember karena belajarnya belum katam lalu dibalang tomat. Itu yang jadi soal.

Pernah juga kami meminta anak-anak main musik di teras rumah dekat kebun belakang. Ada anak yang kurang bagus memainkannya, membuat kami tertawa. Gaungnya sampai ke ujung gang, para tetangga bertepuk tangan.

Adakah komunitas musik di Kompasiana yang ingin mengadopsi ide main musik di atas balkon atau genting rumah sebagai komunitas lawan corona dengan musik? 

Jika belum ada, bagi kompasianer yang pernah belajar main alat musik, benar-benar bisa main musik, ada niat dan motivasi serta punya talenta ... mumpung masih dalam masa karantina nggak ke mana-mana, manfaatkanlah alat musik yang ada; gitar, kentrung, seruling, harmonika, kendang, panci dan rantang pun jadi. Barangkali itu akan menghibur diri Anda sendiri bahkan orang lain. Kegiatan aktif-kreatif yang bermanfaat dan menginspirasi. Jika Kompasianer nggak ada balkon, genting rumah pun jadi asal hati-hati. (G76).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun