Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Yang Bisa Kita Lakukan demi Menghindari Mikroplastik

27 November 2019   18:01 Diperbarui: 28 November 2019   21:25 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagi tas ke Komunitas Gandjel Rel Semarang (dok.Uniek)

Jerman memang sedang heboh membicarakan soal mikroplastik. Kalau saya belanja, nggak asing dengar selentingan orang yang berdiri di sebelah saya dan menanyakan dulu darimana penjual mendapatkan ikan yang akan dibelinya. Atau setidaknya, membaca bungkusnya.

Jika itu dari daerah atau negara yang nggak aman karena banyak sampah plastiknya, orang nggak jadi beli. Orang mulai memilih minuman kemasan dalam botol gelas ketimbang plastik (padahal saya pernah baca, di dalam gelaspun bisa terkontaminasi mikroplastik). 

Orang banyak yang membeli produk bio dan produk yang tidak menggunakan pembungkus plastik.

Artinya, mereka harus rela bawa tupperware sendiri, dus sendiri, tas sendiri, keranjang sendiri dan lain-lain. Yailahhhh. Agak repot memang tetapi demi ramah lingkungan mereka rela dan giat melakukannya. Orang sudah mulai meninggalkan tas plastik, alat makan dan minum dari plastik yang sekali pakai.

Pemerintah Jerman yang terdiri dari 16 negara bagian bahkan sudah mulai menggembar-gemborkan larangan menggunakan plastik sekali pakai di mana-mana. Respect! Bagaimana dengan Indonesia?

Apakah di negara kita, pemerintah dan masyarakatnya sudah aware, waspada dengan bahaya mikroplastik dan siaga melakukan banyak hal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di masa mendatang?

Jangan tanya saya, saya bukan presiden apalagi menteri lingkungan atau kesehatan RI. Saya hanya ibu RT yang suka rewel nan heboh ndangdut jika ada hal-hal baru yang membuat dunia bergoncang dan bumi kelap-kelip. Apakah Anda juga begitu?

Apa itu mikroplastik?

Dunia terkaget-kaget karena para peneliti WHO menemukan serpihan kecil yang ukurannya 5 milimeter bahkan ada yang 0,001 mm dari sampah plastik yang hancur di dalam lautan seiring bergulirnya waktu, sengatan matahari dan temperatur udara yang berganti-ganti. 

Mikroplastik itu tersebar di mana-mana di seluruh penjuru dunia. Lho, bukankah justru mikroplastik itu sudah lama diproduksi dan kita konsumsi granulat dari pasta gigi, gel rambut, sabun mandi, shampo dan masih banyak lainnya? Kita saja yang nggak hati-hati dan kritis? Waspadalahhh....

Tambah pusing lagi karena akhir-akhir ini bumi ini makin bergetar dengan ditemukannya mikroplastik di botol minuman yang biasa masuk ke tubuh manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun