Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kisah Balap Karung Berhadiah Satu Setengah Juta Rupiah

22 Juli 2019   16:37 Diperbarui: 22 Juli 2019   16:49 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bareng pasangan artis anti gosip (dok.Gana)

Tanggal 20 Juli 2019 jam 4 sore, itu jadwal seru kami barbecue sama artis Ibukota. Artis Ibukota? Ada Kompasianer Eberle yang berulang tahun ke-50 pada tanggal 19 Juli 2019 dan dirayakan di ketinggian 232 meter di Tower Rottweil, Jerman. Sabtu itu, teman-temannya sengaja diboyong dari Jekardah ke Jerman. 

Mereka adalah Ivy Batuta si presenter baik dan cantik, Edu Naputipulu suami Ivy pendiri McM (Master of Ceremony Management), Melanie Kartadinata cofounder studio ballet Casagaya dan fitness Embassy bersama suami, Caren Delano presenter desainer kondang dan MC keren, Magda Hutagalung si boss Hotel Marriot Bali, Hans Hambali si penyanyi dan musikus heboh, tante Awan yang udah 70 tahun tapi masih keliling dunia, Firen yang cantik dan masih banyak lainnya yang nggak bisa berangkat ke Jerman atau hari Minggu sudah pulang duluan demi mengejar pesawat tujuan berikutnya. Yup. Artis Indonesia numplek di Jerman, dah!

Sebuah anugerah Allah kalau punya teman yang networkingnya bagus seperti mbak Kris. Berbeda dengan pertemuan kami berdua dengan Syahrini di St. Moritz, Swiss di akhir tahun 2017, awal 2018, acara dengan orang terkenal itu sangat membekas. Banyak percakapan sederhana tapi mengena yang membuat saya semakin menganggukkan kepala. Seperti kata Caren yang lucu "Semua sudah diatur Tuhan, tidak ada manusia yang sempurna ...." Bungkusss!

Bisakah kalian membayangkan? Siang setelah semua ikut paragliding sampai jejeritan di udara bersama juara dunia, Klaus-Gnther Eberle, kami berkumpul di taman Mulheim. Di tempat umum buat bakar-bakar, bermain dan main air di sungai itu, kami duduk-duduk di bawah pohon atau tenda yang sudah dibangun bersama. Iya, saya boleh duduk sama rendah, berdiri sama tinggi dengan mereka. Saya mimpi apa, ya???

Ronde kedua lomba balap karung (dok.Gana)
Ronde kedua lomba balap karung (dok.Gana)
Young inside, tante! (dok.Gana)
Young inside, tante! (dok.Gana)
Muka preman hati princess
Mata saya melirik ke arah kanan. Suami saya sudah membungkuk di atas bis beton yang menyala-nyala. Dia semangat bakar daging begitu Kristina dan Klaus datang dari belanja. Api memang sudah sejak beberapa jam yang lalu dinyalakan gerombolan telanjang setengah dada sampai tato kelihatan semua. Mereka dari Rusia. Awal-awal terkesan serem, lama-lama tetangga barbecuan itu baik juga, berbagi tempat membakar daging.

"Buk, aku kasih orang-orang itu alat pembalik daging, daging sama bir, ya. Aku takut, biar mereka nggak sangar." Suami saya keder. Memang setelah berbaik hati, orang-orang itu jadi kayak teman lama. Saya ngakak. "Beli teman, nih yeeee ...."

Dari pertemuan dengan gerombolan itu, saya tahu, tidak semua orang yang mukanya serem nggak ramah. Ternyata mereka ramah sekali. Bisa jadi berkebalikan dengan orang yang barangkali mukanya lembut dan baik, bicaranya halus ternyata di belakangnya nutuk palu gada dari belakangggg. Mrempul, bok. Ah ... tak kenal, memang tak sayang. Marilah berhati-hati berkawan.

Terbangnya 1,5 juta ke dada Edu (dok.Gana)
Terbangnya 1,5 juta ke dada Edu (dok.Gana)
Foto bareng pasangan artis anti gosip (dok.Gana)
Foto bareng pasangan artis anti gosip (dok.Gana)
Gara-gara make-up artis Caren Delano nggak datang, kucel deh (dok.Gana)
Gara-gara make-up artis Caren Delano nggak datang, kucel deh (dok.Gana)
Lomba balap karung berhadiah 100 euro
Tak terasa, matahari kian menyengat. Pikir saya, sembari menunggu daging matang dibakar, harus ada permainan biar nggak bosen. Saya ajak Ouanh, si Au Pair dari Vietnam untuk mendirikan net badminton. Ya, ampun, ribet amat. Di seberang Ivy sudah sedari tadi sibuk bermain busa raksasa dengan Viktoria dan Moritz. Haaa ... kangen anaknya di Jekardah, pastiiii. So sweet.

Lama-lama, kami hentikan kegiatan. Duh, capek dan beristirahatlah di tenda yang sudah dua kali terbang nyangkut di tempat tetangga itu. Untung saja nggak ada yang cidera.

Tiba-tiba, mbak Kris bilang ke kami "Ayo, dong, pada lomba balap karung. Udah ekstra gue beliin, nih."

"Ih, males, ah." Jawab teman-teman. Cuma tante Awan yang segera berdiri dan mengambil salah satu karung berwarna kuning. Iapun melompat dengan semangat seperti tupai ke sana-ke mari. Kami ngakak bersama. Sebagai hadiah, tante dapat paket berisi dua alat penggiling garam kasar dan merica otomatis. Horeeeeee.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun