"Baiklah. Kata mamaku, nanti setelah umur 18 tahun baru boleh." B berterus-terang.
"Ooo ... pacarmu mengira, nanti kalau kalian sudah 15 tahun. Jadi 3 tahun lagi." A salah sangka.
"Idih, enggak lah, terlalu dini. Nggak siap." Masa muda masa yang indah, lebih enak untuk dinikmati tanpa hal-hal ribet yang nggak dimengerti.
Untung saja mereka belum pernah sekalipun melakukan hubungan seks. Beberapa bulan setelah perbincangan di atas, mereka bubar jalan.
Teman-teman. Pemberian ijin dari mama B bukan hal yang asing di Jerman. Sudah banyak anak-anak berumur 18 tahun yang meninggalkan rumah orang tuanya dan tinggal di kota lain bersama pacarnya. Kalau di tempat kita disebut kumpul kebo yang bikin telinga minta disogok, di Jerman lebih nyaman sebutannya (Lebenspartner atau teman hidup).
Lampu hijau dari orang tua banyak diberikan kepada anak-anaknya. Nggak heran jika saya periksa ke dokter kandungan setengah tahun sekali, yang antri adalah para ibu-ibu yang mengantarkan anak-anak gadisnya. Berharap semua aman terkendali. Ah, suatu hari nanti, saya juga akan begitu?
***
Kanker rahim adalah penyakit genital yang disebabkan oleh virus HPV tipe 16 dan 18 (human papiloma virus, virus pemicu tumor ganas). Penderitanya bisa laki-laki atau perempuan. Hanya saja, perempuan lebih beresiko tinggi. Penularannya adalah dari berhubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, hingga muncul kutil di alat kelamin, nyeri, berdarah dan gejala lainnya.
Bagaimana dengan Indonesia? Menurut Global Cancer Observatory, Indonesia ranking dua di dunia, sebagai negara yang memiliki kasus kanker rahim tertinggi dan korban yang banyak. Semoga penyebaran info dan penggalakan imunisasinya terutama pada wanita, semakin gencar dari Sabang sampai Merauke. Anda setuju?
Itu tadi pengalaman saya mengantarkan anak-anak untuk disuntik anti kanker rahim. Semoga tulisan ini menginspirasi dan bermanfaat. Apakah anak-anak perempuan Anda sudah divaksin anti kanker serviks? (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H