Rantingnya sangat menggemaskan karena berwarna kuning emas, warna khas musim semi. Suami saya menyebutnya pohon hujan emas. Ia berharap akan datang hujan emas beneran dan jadi kaya raya seperti kisah Bruder Grimm asal Jerman yang sealiran dengan HC Andersen dari Denmark.
Mandelbaeumchen
Saya menanam 5 pohon di kebun belakang. Alasannya kami malas untuk pergi ke Bonn melihat pohon yang instagrammable itu. Banyak orang ke sana. Saking exciting sampai ketabrak mobil nggak lihat jalan.
Ah, bukankah lebih baik menanam di kebun sendiri? Pohon itu unik karena warnanya merah jambu sekali dan kalau bunganya sudah pada rontok, muncul daun hijaunya.
Orang-orang suka takjub memandang keindahannya dan akan kecewa berat ketika hujan tiba dan menggugurkan bunganya ke permukaan tanah.
Cerita lain yang nggak enak, biasanya para tetangga bakalan mengeluh karena ada banjir sampah bunga berwarna pink di halamannya. Alamak. Untung saja, saya selalu memotong rantingnya supaya tidak terlalu tinggi hingga menyaingi pagar kebun. Kalau lebih tinggi pasti bisa terbang ke tempat tetangga.
Magnolia
Dulu waktu kecil, saya suka beli sabun yang ada gambarnya Magnolia. Merek apa, ya? Entahlah. Yang jelas, gara-gara itu, saya jadi menanamnya di kebun depan rumah dekat pintu utama.
Pohon Magnolia ini lucu, kalau terlalu dingin dan nggak kena banyak matahari, ngambek bunganya nggak mau mekar. Kuncup terus, begitulah. Huuuh. Jika salah musim dan panas terus, ia akan mekar. Indah sekali. Dari kejauhan seperti pohon yang nggak ada daunnya, hanya bunga semua. Cuantik poll.
Obstblte
Bunga yang ada di ranting pohon buah seperti ceri, tampaknya juga jadi pilihan orang Jerman. Bunga putihnya akan cantik dipasang di vas transparant.