Dua dos putih ukuran 1 x 2 meter menumpuk di atas kasur yang pernah saya tiduri tempo hari. Kardus coklat baru yang masih terlipat rapi bersandar di dinding depan kamar tamu. Ada gunting, selotip dan kertas tergolek di atas meja bertaplak merah. Tumpukan kardus coklat yang sudah dibangun tetapi masih kosong berjajar di lantai.
Delapan kardus coklat yang sudah berisi tampak melambaikan kertas yang bertuliskan apa saja isinya. Mereka menumpuk di seberang kamar tamu. Puluhan kardus sepatu bertumpuk rapi di kamar bu dubes. Kantong-kantong dan kotak-kotak hadiah berbaris di atas lantai.
Di tempat tidur bu dubes Wening, empat koper besar sudah siap untuk diangkat. Begitu pula dengan kardus-kardus warna coklat yang sudah ditutup rapi, berisi dan bernomor.
Sayang, masa tugas hanya sampai tahun ini
Ada apa dengan dubes LBBP RI untuk Hongaria, Yang Mulia Dra. Wening Esthyprobo Fatandari, M.A.?
Penerima 10 awards dari Hongaria itu sedang berkemas-kemas pindahan ke Jakarta. Masa jabatan beliau sudah habis setelah 4 tahun menjabat. Satu periode, lebih satu tahun.
Di awali tahun 2014 dan berakhir tahun 2018. Karena dekat dengan beliau dan mengikuti sepak terjang beliau, sejak pertama kali bertemu saya berdoa supaya beliau diberi dua kali periode (3 tahun x 2) atau dipindahkan ke Jerman. Sayang, saya bukan presiden RI pak Jokowi....
Teman-teman, sengaja beliau capek-capek mengepak semua barang sendiri karena merasa bahwa nanti asisten bagian logistik; Yogi dan Anin serta sekpri, dik Karina, bukan lagi staff jika mereka sudah sampai di Jakarta. Maka dari itulah, mengepak barang sendiri jadi tahu boks apa berisi apa. Itu memudahkan beliau untuk mencari barang-barang pribadi nanti. Ughh.
Membayangkan beliau mengepak sendiri, pindahan, ahh ... sudah capek, deh. Saya sudah pernah pindahan berkali-kali di tanah air karena mengikuti suami. Belum lagi saat pindahan dari Indonesia ke Jerman, dua kontener empat kakiiiiiii! Itu saja tidak cukup, masih banyak yang ditinggal di rumah orang tua, dijual atau dikasih-kasih orang. Bu dubes pasti lebih lagi dari itu, banyak yang ditinggal.