Saya takjub mendengar kata "Alhamdulillah" yang dinyanyikan grup rebananya. Ah, indahnya kebersamaan dan keagungan budaya yang nggak bedain orang dari latar belakangnya. Terharu hati ini menatap grup yang mengingatkan saya lagi tentang itu. Budaya Indonesia memang bhinneka tunggal ika, berbeda tetapi tetap satu.
Kalau ada awal pasti ada akhir, sebagai ucapan terima kasih kepada pihak gereja, ada cinderamata berupa ulos yang diserahkan Mia Patria.
Acara ditutup dengan permainan angklung. Saking serunya, penonton minta "zugabeeee" alias "Nombok lagiiiii...." Grup pun segera menarik para penonton untuk ikut menyanyi "Alusia"dan menari di atas panggung. Gemparrrr.
***
Berita yang menyebabkan banyak turis mancanegara pergi dan masih kapok-trauma untuk kembali. Seenggaknya, "bujuk rayu" untuk tetap mengunjungi Indonesia yang indah dan ramah akan tetap lestari lewat grup ini.
Buat Mia Patria, teruskan perjuangan kalian. Jikapun untuk mencari dukungan dana perjalanan budaya yang kalian lakukan di gereja-gereja di tanah air dan luar negeri yang disinggahi nggak semudah membalikkan telapak tangan, saya yakin ada angin segar bagi negara. Semoga bisa memboyong kalian suatu hari nanti....
Terakhir, semoga kemaren dulu itu, keranjang kalian penuh diisi Spende atau sumbangan penonton, demi suksesnya pelaksanaan misi Mia Patria yang diemban kemarin hingga masa mendatang. Lanjutkan! (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H