Dua kapal militer berpatroli. Kabarnya itu adalah kapal pengawal salah satu turis yang juga anggota keluarga kerajaan Thailand. Tiba-tiba, datang di sampingnya dari tengah laut, gelombang yang besar. Beberapa orang lokal sudah merasa ada yang nggak beres dengan seberang sana dan berlari meninggalkan pantai untuk melarikan diri. Sayang, banyak turis asing yang kurang tanggap. Mereka memandangi orang Thailand dan tetap berada di pantai.
Suami: "Wah, gelombang pantai besar sekali. Gila ... Wah kapalnya keterjang. Kita harus segera pergi dari sini. Apa itu ya? Kita harus segera pergi. Ke belakang...
(Suara seorang pria Jerman dari balkon hotel sedang membuat video dan berkomentar).
Istri: Ya ... apa itu?
(Panik, si istri ikut panik).
Anak: Hik.. hik (menangis). Aku mau pulang....hik ... hik ... ke rumah ... aku mau pulanggg ....
(Menghadapi situasi mencekam, anak merasa takut. Ia pun menangis sebagai pelampiasan perasaan yang ada di hati dan otaknya).
Suami: Terus jalan.
(Suara desahan nafas orang berlari dan tangisan anak serta bayi terdengar jelas meski kamera nggak dipegang secara stabil. Melihatnya, saya pusing dan hati tersayat).
Istri: Terus ... kita harus terus ...
Tin ... tin tin ... (Bunyi motor lewat. Mungkin si pengendara juga menyelamatkan diri).