Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Napak Tilas Tsunami 2004 di Khao Lak, Thailand

8 Oktober 2018   11:47 Diperbarui: 8 Oktober 2018   11:57 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berangkat. Kami jadi berangkat dari Jerman ke Thailand. Selama perjalanan, saya selalu berdoa supaya nggak ada hal-hal buruk yang akan terjadi. Manusia berencana, Tuhan memutuskan.

Ketika kami tiba, ada perasaan senang menyaksikan betapa pemerintah dan dunia telah mengubah Khao Lak menjadi baru. Bagaimanapun, trauma tsunami masih tetap ada di kepala saya. Apakah nanti akan ada lagi ketika kami dua minggu di sana? Begitu-begitu terus yang ada di kepala saya.

Jalan raya dibangun lebar dan panjang tapi masih terlihat sepi. Kata orang, karena turis baru datang pada bulan Desemberan. Itu high season. Saya ingat, kejadian Tsunami di Khao Lak terjadi pada tanggal 26 Desember 2004. 

"Banyak orang melarikan diri sampai ke jalan raya ini," terang suami saya. Ia memang juga banyak menonton youtube Tsunami di Khao Lak sebelum berangkat. Itu seperti nasehat jika benar akan terjadi bencana.

Merasa masih beruntung dan nyaman, hotel tempat kami tinggal juga baru. Kamar-kamar paling ujung yang jauh dari harus Pantai, banyak dihubungi orang Jerman.

 Bahkan hotel didesain untuk mampu menyelamatkan orang-orang jika Tsunami akan terjadi lagi. Mulai dari plang petunjuk jalan untuk melarikan diri di dua sisi, lapangan helikopter sampai kamar-kamar hotel yang dibangun ke belakang di daerah yang agak tinggi, mendekati bukit. Untuk ke sana, ada transportasi caddy gratis dari hotel. Kalau jalan 5 menitan sampai. Ah, bukit, jika ada apa-apa, orang bisa naik ke sana.

Sama halnya dengan toko-toko di sepanjang jalan di pusat kota Khao Lak yang berdiri. Semua  baru karena yang lama sudah rata dengan tanah akibat Tsunami. 

03a03376-5e68-4b87-bcd8-709f9f4716a9-5bba7caac112fe67dd2c0282.jpeg
03a03376-5e68-4b87-bcd8-709f9f4716a9-5bba7caac112fe67dd2c0282.jpeg
Monumen sebagai saksi Tsunami

Selain menikmati pantai, matahari dan pasir, kami sekeluarga juga ingin mengunjungi monumen-monumen peringatan Tsunami. 

Mula-mula kami mendatangi pohon-pohon besar di sepanjang pantai Khao Lak yang digantungi foto dan kalimat-kalimat kehilangan dari keluarga korban, dikalungi bunga kuning dan lilin.

Pohon tersebut kebanyakan berwarna hitam dan akarnya sudah semakin kelihatan karena keterjang air terus-menerus.

Monumen di mana kapal militer terdampar puluhan kilometer dari garis pantai sampai ke pusat kota juga kami datangi. Di dekatnya bahkan ada museum Tsunami. Itu Di seberang pasar Ban Nyiang, 10 menit dari Khao Lak center, pakai taksi 200 Bath.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun