Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ospek "Zaman Now"? Pakai Iket atau Scarf Batik Lalu Nonton Virza Idol

10 September 2018   21:44 Diperbarui: 10 September 2018   22:03 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kasih motivasi maba Udinus Semarang (dok.Gana)

Selain tampilan pakaian yang berbudaya tadi dan panggung seni musiknya Virza, saya tertarik mengamati nama-nama kelompok maba yang ikut ospek FIB.

Simak saja nama kelompok yang mengingatkan kita akan pesona Semarang. Siapa yang nggak kenal; MAJT (Masjid Agung Jawa Tengah), Lawang Sewu, Klenteng Sam Po Kong, Kota Lama dan Kampung Pelangi. Itulah nama-nama yang dipilih. Tempat wisata kota ATLAS yang nggak hanya dikunjungi wisatawan lokal tapi juga mancanegara.

Yang bikin asyik,  maba  dipandu kambing bukan sembarang kambing karena mereka adalah  kakak pembimbing, mahasiswa senior yang dipilih panitia untuk menjadi pemimpin tiap kelompok. Karena zaman now, fasilitas telepon genggam pegang peranan. No HP kambing dibagi untuk koordinasi.

Go Green 

Terakhir, saya acungi jempol bagaimana panitia dan maba mau peduli pada lingkungan. Lah iya, bukankah bumi memang makin marah dengan menampakkan gejala-gejala nggak biasa sampai dengan bencana alam akhir-akhir ini? Saatnya bertindak. 

Manusia juga yang salah karena kadang lupa menyayangi bumi, memiliki gaya hidup yang kurang ramah padanya. Untungnya, masih banyak yang mau peduli. Fakultas Teknik Udinus misalnya, memiliki proyek selama ospek untuk lebih peduli pada alam,supaya jadi warisan yang lestari bagi anak cucu.

Pertama, maba kudu bawa minimal 5 buah tas plastik/tas kresek warna bebas  (bukan botol, bukan plastik lainnya, juga bukan tas plastik baru). Hebohnya, ada gift atau hadiah bagi yang membawa sampah tas plastik terbanyak. Selain rumah jadi bersih karena dibawa ke kampus, bisa dapat kejutan hadiah.

Yang kedua, sejak tanggal 3-5 September 2018, seluruh maba Udinus nggak boleh bawa kendaraan. Kampus yang ada di tengah-tengah kota dan kanan-kirinya adalah kampung di mana masyarakat lokal tinggal, nggak banyak tempat untuk parkir. Lahan parkir yang ada, dipakai untuk panggung dan stand-stand. Lantas? Grab mobil rame-rame atau grab motor jadi solusi bertransportasi ke kampus. 

Hmm, saya merenung lagi mengingat apa yang telah saya saksikan pada tanggal 5 September itu. Ospek zaman now memang luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun