Untuk ukuran para pengungsi di Jerman atau perempuan lokal di Jerman, jadi single parent adalah hal yang lumrah dan sering terjadi.
Mereka berani berkata: #SiapaBilangGakBisa, dunia gak bakalan runtuh hanya karena harus hidup sendiri dan beban berat mencari nafkah serta mengatur semuanya sendiri, termasuk beban moral merawat anak-anak. Hebohnya, mereka gak sekedar mau tapi juga mampu menjalaninya! Kemandirian yang sudah jadi karakteristik rakyat Eropa.
Peran Ganda Ririn Ekawati
Peran sebagai ibu juga ayah, dualisme dalam hidup yang gak mudah untuk dijalani seorang wanita. Namun itu nyata terjadi dalam kehidupan. Jika masih ada ayah atau suami meski bercerai, anak-anak tetap diberi waktu untuk berakhir pekan atau berlibur bersamanya. Tak heran pula jika ayah diajak memecahkan masalah keluarga bersama, demi anak-anak.
Jika sendiri karena suami meninggal? Mereka tetap kuat dan mengaku, #SiapaBilangGakBisa. Pahit-manis dirasakan sendiri, maju terus.
Bagaimana dengan wanita Indonesia? Bisa gak seperti mereka yang di luar negeri dan di luar kspektasi itu? #SiapaBilangGakBisa?
Wanita Indonesia bisa, kok!
Dulu kebutuhan dan permasalahan rumah tangga dicukupi bersama, semua dikerjakan bersama. Pasca dua kali pernikahan dan dua kali menjanda, kini Ririn harus memikirkan dan menyelesaikannya sendiri sebagai orang tua tunggal.
Namun, seperti yang Pantene percaya, Ririn Ekawati menunjukkan bahwa wanita Indonesia itu kuat dan mereka bisa melakukan hal-hal di luar ekspetasi dengan tidak hanya memenuhi ekspetasi dari keluarga dan masyarakat namun juga dengan berani mengejar cita-citanya. Peran ganda berhasil dilakukan Ririn juga berkat dukungan keluarga terdekatnya dan rasa percaya #SiapaBilangGakBisa bahwa ia mampu menjalani peran ganda tersebut.
Beruntung Ririn sudah mandiri sejak mudanya. Berkarir di jagad yang ia sukai untuk mengumpulkan pundi-pundi uang pun tetap dilakoninya. Ia pun harus pintar membagi waktu antara menjadi tulang punggung keluarga dan juga mengurus kebutuhan keseharian anak-anaknya.