Menurut pengamatan saya selama hidup di Jerman, alkohol bisa membuat banyak orang senang dalam waktu sesaat. Setelah itu capek, kepala pusing dan muntah-muntah kayak orang lekasan, hamil karena kebanyakan minumnya. Parahnya lagi jika setelah itu ada perbuatan yang tidak diinginkan seperti vandalism atau selingkuh dilakukan. Berabe, kan?
Larangan masuknya produk alkohol juga berlaku untuk produk yang dibuat oleh salah satu negara di dunia. Baru saja suami pegang kepala karena mau copot dan nggelinding. Ah, pabrik bosnya kena masalah, barangnya mau dimusnahkan di bea cukai. Alasannya, barang-barang tersebut ada tulisannya "made in Israel" meski dikirim oleh perusahaan Jerman. Hmm konflik berabad-abad antara Palestina dan Israel itu ada efeknya. Konsekuensinya, sudah buang uang, kerja jadi terhambat karena bahan baku nggak ada.
***
Begitulah, sekilas pandang Pakistan. Nantikan artikel lengkapnya suatu hari nanti. Berharap bisa dalam bentuk buku, supaya banyak orang tahu apa plus-minus Pakistan , foto-foto asli bukan hoax, nggak hanya tahu dari kulitnya dan nggak percaya begitu saja apa kata media anu. Banyak sekali hal-hal baik yang saya temukan di sini dan ingin saya bagi kepada masyarakat Indonesia pada umumnya supaya bermanfaat, menginspirasi dan membuka wawasan.
P.s: Internet di Pakistan termasuk lelet, susah up load di Kompasiana. Untuk melihat beberapa foto saya di Pakistan, silakan melihat di instagram @gaganawati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H