Caranya, kepala ikan harus dipegang penjaga dan dimasukkan satu persatu ke mulut pinguin. Setelah menelan, pinguin masuk air. Beberapa menit kemudian, pawang menumpahkan sisa ikan ke kolam. Pinguin berlomba-lomba menyelam dan mengecewakan para burung camar yang sudah sedari tadi mencuri ikan yang berjatuhan di lantai atau bahkan dari mulut para pinguin.
Di tempat luas itu jugalah, anak-anak kami belajar tentang seks. Mulanya, ada 4 Muli (perkawinan silang antara keledai dan kuda) di kandang. Tiba-tiba, Muli yang jantan mengejar Muli yang betina karena nafsu. Sayangnya betina dan anaknya, tidak mau, sampai menendang-nendang ke belakang supaya si jantan turun. Lama-lama, si jantan putus asa dan beralih mengejar Muli betina yang lebih tua. Akhirnya, tidak ada yang terjadi selain kejar-kejaran, gigit-gigitan dan tendang-tendangan.
"Ih kenapa Mulinya nakal, yak?" Tanya anak-anak. Hahaha, bukan jahat tapi horny alias nafsu kayak papa kalau ingin anu.
Di sanalah saya terpesona melihat launching CD penyanyi Jerman, Patrick Lindner untuk pertama kalinya.
Seru melihat para tante, om, nenek dan kakek Jerman rebutan minta autogram di kartu pos atau CD. Rupanya nggak kalah seru dengan para ABG; main sodok dan dorong.
Dari pengalaman nonton bareng, kami harus toleran sama tante dan om. Anak-anak BT tapi tetap bahagia ditempel 10 euro.
Sungai yang membelah kota Magdeburg itu pastinya menjadi sumber yang penting dalam kehidupan masyarakatnya.
Ada sebuah jembatan dekat Dom yang bisa goyang sendiri saking kencengnya angin berhembus. Di sana juga mulai banyak dipasang gembok cinta, termasuk di hari Valentine.