Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bisa Ngomong Nggak Bisa Nulis? Ini Triknya!

16 September 2017   16:30 Diperbarui: 17 September 2017   20:38 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panitia CELE dan pak Yusak di workshop ketiga saya di UNISNU Jepara (dok.Gana)

Anda tahu lagu "That's what friends are for" yang dinyanyikan Dion Warwick sama Stevie Wonder? Lagu yang sangat bermakna dan mengingatkan siapa saja bahwa tetangga adalah saudara yang terdekat dan teman adalah orang yang ada ketika dibutuhkan. Kalau saya butuh Anda, Anda nggak bisa bantu berarti bukan teman. Hahaha. Yang namanya teman, ada bukan hanya ketika berbagi bahagia tapi juga kesusahan. Bukannya berteman hanya karena butuh dan menjauh ketika sudah mendapatkannya. Tetap saling kontak. Dan lagi, saling memberi dan saling menerima.

Nah, barangkali prinsip-prinsip itu pula yang saya ingat ketika saya ke Jepara. Ingat betul bahwa teman saya waktu kuliah di pasca sarjana dulu ada yang jadi kajur bahasa Inggris di Unisnu.  Pak Yusak!

Segera saya kirim whatsapp kepada beliau, menceritakan kedatangan kami berlima untuk berlibur di Jepara. Kalau cuma happy-happy family, kok rasanya kurang greng. Bagaimana kalau bikin workshop dengan mahasiswanya? Saya bisa berbagi pengalaman menulis buku, mengajar bahasa Inggris orang Jerman dan berharap generasi muda itu dapat semangat baru.

Pak Yusak menyambungkan saya dengan CELE, itu organisasi anak kampus UNISU yang belajar bahasa Inggris. Ada FB nya juga, lho. Keren. Cas-cis-cussss.

Singkat cerita, rencana jadi. Saya dijadwalkan pada tanggal 23 Agustus 2017 sebagai pembicara dengan tema; "Explore Your English Through Life's Experience" di gedung hijau.

Exciting! Tarik!

Jangan Lupa Senangkan Diri

Setelah pembukaan dengan doa-doa dan himne CELE, saya mulai isi acara. Ampun! Rupanya USB stick saya nggak bisa terbaca! Kata Moderator, laptopnya jadul. Haaa ... padahal tadi sudah diingatkan suami buat bawa Mac Book tapi saya tolak karena panitia dua hari sebelumnya bilang laptop sudah disediakan di ruangan.

Mendatangkan teknisi Unisnu, pak Yusak juga sudah memasukkan USB ke notebook  pribadinya, panitia juga tak henti-henti utak-utik. Helppppp! Tetep nggak bisa. Segera saya telepon suami, supaya membawakan laptop sekaligus say hello.

Diengggg... begitu keluarga saya datang ... peserta, khususnya yang anak putri heboh. Hahaha ... alamat ada acara selfie sebelum mereka pergi.

Syukurlah, setelah setengah jam telat dimulai, workshop saya isi. Sebelum kasih tip soal menulis, saya cerita tentang pengalaman mengajar bahasa Inggris. What? Haha ... iya, meski Janglish, orang Jerman respek kok dengan tenaga pengajar dari Indonesia. Kalau nggak, mana mungkin  dapat murid. Apalagi mereka itu berusia di atas 60 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun