Kaki saya segera menyusul keluarga yang sudah menghilang di bagian berikutnya. Wah, ada yang menarik. Sebuah papan informasi menuliskan judul "Masih berlanjutkah evolusi fisik manusia?"
Para peramal evolusi mengatakan bahwa di masa mendatang, tampilan manusia masa depan adalah berbadan kecil, berkepala dan otak besar, serta mata agak melotot. Serem dan jelek. Cucu, cicit saya seperti itukah? Omaigot.
Mengapa diramalkan begitu? Karena dikaitkan dengan kemajuan teknologi yang membuat manusia kecanduan internet, lebih banyak mikir ketimbang berinteraksi klasik atau omong-omong, sehingga kepala dan otaknya jadi besar. Kurang gerak, sering duduk karena alat-alat digital itu, malas ngapa-ngapain karena terhipnotis, membuat tumbuh kecil. Mata agak melotot karena nggak bisa lepas dari layar HP, layar laptop, atau layar ipad.
Tolong, deh. Semoga ramalan itu tidak terjadi karena banyak juga manusia yang bijak, lho (yang jelas bukan saya). Mereka itu, menggunakan kemajuan teknologi pada porsinya alias tepat guna.
Namun menurut saya, zaman sekarang ini orang-orang termasuk golongan merunduk. Kayak padi. Bukan karena semakin berisi semakin tahu diri tapi karena mata dan badannya konsentrasi ke bawah lihat Handy!
Jadi ingat, selama di Indonesia, suami saya ngakak karena banyak orang yang ada di restauran, tempat umum, jalanan, pada sibuk sendiri-sendiri dengan HP masing-masing. Meskipun deketan duduk atau berdirinya, tapi nggak berinteraksi antar manusia tapi manusia dengan gadgetnya. Tepok jidat. Iya ya. Ngaku. (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H