Labuan Bajo, Agustus 2017.
Ahai. Indonesia memang indah. Di mana-mana kekayaaan alam dan keindahan pemandangannya tak jemu bisa dinikmati. Tak terkecuali di Labuan Bajo (red: labwan bayo, kata bule-bule). Bukit, pantai, pepohonan, goa, air terjun, danau, pulau, flora, fauna... Wowwww.. semakin tahu wisata Indonesia nggak kalah sama luar negeri. Guarantee not to run.
Oooops. Sayangnya, selama seminggu di Labuan Bajo, kesan itu seolah rusak oleh tercemarnya lingkungan. Iya, banyak sampah. Sampah plastik khususnya.
"Nggak ..."
"Mungkin ikannya pada ngumpet takut sama kamu" celoteh saya
"Jahaaaat. Eh, adaaaa ... ada ikan!" teriak suami. Ia kegirangan.
"Mannnaaa?"
"Tuh ... ikan Aqua" tangannya menunjuk pada botol plastik yang berenang di antara kapal yang berlayar. Bercanda, saya timpuk dia pakai bantal kapal.
Saya nggak yakin botol yang mengapung itu botol Aqua, tetapi mind set dia, kalau ada botol minuman plastik Indonesia, ya Aqua. Padahal banyak merk produsen air minum mineral dalam kemasan lainnya. Bak jamur di musim hujan, deh. Bahkan ada kampus di Surabaya yang punya merk air minum mineral sendiri.