Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Gitar vs Kelapa

2 Agustus 2017   15:48 Diperbarui: 15 Agustus 2017   18:30 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mari saya antar" katanya.

"Alamat bayar mahal" bisik suami saya.

Langkah saya mengekor si Mas. Lucunya, dia coba pakai bahasa Jerman dan suami saya suka pakai bahasa Indonesia. Korslettt.

Di sela percakapan tentang burung bernama Claudia, Helmut, penyu Umur 25 dan 70 tahun, ia menyebut saya dan suami bagai Romeo dan Juliet. Cieee. Sedangkan istrinya, waktu nikah seperti gitar. Sekarang, dia bagai kelapa, bulet. Si mas cerita sambil tepok jidat.

Suami dan saya ngakak. Teganya, teganya, teganya. Tetapi saya mikir lagi. Mungkin saja seperti itu lumrah terjadi. Curhatan pria yang telah menikah 15 tahun lamanya yang pasti kalau disurvei banyak angkanya. Sebuah hal yang biasa saya lihat di dunia ini bahwa tubuh melar karena pola hidup dan pola makan yang berbeda. Mau mengembalikan ke bentuk awalnya nggak semudah kata-kata. Mikirnya,"Halah, sudah lakuuuu, nggak papa."

Siapa yang salah kalau ada istri dibilang suami bentuknya kayak kelapa? Jujur memang kadang menyakitkan tapi itu benar adanya. "Tidak ada dusta di antara kita."

Lantas pijimana? Solusinya, suami harus menerima istri apa adanya seperti janji-janji manisnya dulu, layaknya cinta buta yang nggak bakalan berhenti mengalir. Disayang, dipuja, didamba... nggak seperti sekarang yang jatuh saja disyukurin "Matanya taruh mana, sih, pakai acara jatuh segala?" Yaelahhhh, kejam. Nggak ingat waktu pacaran.

Jika suami nggak menerima perubahan fisik istri, jangan lirik dan nyangkut ke wanita lain tapi istri selayaknya berupaya melakukan program diet dan olah raga demi membahagiakan suami dan kesehatan diri. Bukankah badan langsing juga enak dipandang dan ringan dibawa ke mana saja? Lagian kadang boros kalau semua baju nggak muat lagi, beli lagiiiiii.

Kalau sudah kembali pada wadah semula, wanita harus selalu jaga diri. Jangan sampai melebar lagi. Memanjang sudah nggak bisa lagi, kaaann.

Hey! Untuk program langsing  beberapa wanita berani rogoh kocek dalam-dalam. Padahal jika dilakukan sendiri dengan disiplin, bisa! Makan diatur, olahraga teratur. Yang nggak punya duit atau suka hemat, gigit jari, no special treatment.

Tanpa diminta, pasti Anda sudah ingin melakukannya, meski dengan cara Anda sendiri. Pertama karena mencintai dirinya sendiri biar sehat. Kedua karena tahu  nggak semua suami suka istrinya gendut tapi komplennya di belakang alias nggrundel bahkan sampai tahapan yang menyeramkan ...selingkuh. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun