Baru-baru ini di Jerman, Mei 2017, gerakan itu nggak hanya dipaskan dengan musik poco-poco tapi musik modern apa saja. Sebuah pesta Über 30 yang 5 jam saya hadiri itu jadi rekor. Nggak hanya karena baterei saya kok, bisa tahan lama tinggal di sana tapi juga terkejut ketika pukul 00.00 semua menarikan poco-poco dengan lagu-lagu berbahasa Inggris. “Heyyy ... ini tarian Indonesia“ teriak suami dan saya. Segera kami ambil foto dan video. Ini bukti! Rupanya Jerman mampu ditembus oleh virus poco-poco. Juli 2017, akan ada malam Indonesia di Freiburg, Jerman. Rencana, poco-poco masuk acara. Tunggu beritanya, ya.
Pada tanggal 21 Februari 2016, Jeffri Ramli dari Malaysia ikut kontes Voice di UK. Dalam wawancara habis nyanyi, juri tanya gerakan-gerakan tarian dari Malaysia dan Jeffri mengatakan “Actually it is originated from from Indonesia ... and we call it poco-poco,“ sambil garuk-garuk kuping kiri menjelaskan ke juri tadi. Senang dan bangga bahwa Jeffri legawa bijak menjelaskannya dan bahkan mengajarkan poco-poco pada para juri di depan mata jutaan bahkan bisa jadi milyaran pemirsa. Emejing! Jeffri, thank you.
3. Jepang
Tahun 2010, beberapa pemuda mengundang perhatian masyarakat di sebuah park di Himeji, Jepang. Disusul tahun 2013, pada sebuah international party di Gunma.
4. Belanda
Postingan Bert Tijmensen menjadi bukti bahwa poco-poco nikmat untuk ditampilkan.
5. China
Dipraktekkan Exodia YC di Xinghai Prize International CC tahun 2010.
6. Australia
Tarian rakyat Maluku itu sudah ngehit di acara World of Food Festival di Government House Perth tahun 2015.