Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Siri Vs Alexa, Menang Mana?

5 Mei 2017   16:42 Diperbarui: 6 Mei 2017   12:55 959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panggil siri dari Iphone (dok.Gana)

Panggil siri dari Iphone (dok.Gana)
Panggil siri dari Iphone (dok.Gana)
Ingin kuat? Kerjakanlah sama-sama. Ingin cepat? Kerjakanlah sendiri. Barangkali, pesan itu yang saya ingat betul dalam hidup. Berdasarkan pengalaman, memang pepatah itu berlaku.

Nah, dari jaman ke jaman, rupanya manusia tetap membutuhkan bantuan dalam hidup. Bagaimana manusia mendapatkannya?

Jaman dulu

Waktu kecil, saya ingat minta pembantu diambilin makan, “Mbaaak, laparrrr“ atau “Mbaaaak, hauuuus.“ Maklum, bapak-ibu sibuk nggak ada di rumah. Kami bertujuh, precil-precil ditunggui pembantu aka asisten pribadi. Untungnya, tabiat itu nggak menurun ke anak-anak karena di Jerman nggakusum asisten pribadi. Semua harus dikerjakan sendiri. Kemandirian yang membangun karakter positif pada anak. Nggak bisa sedikit-sedikit asisten atau tukang, seperti di tanah air. Apalagi gaji human resource di Jerman kan tinggi, gitu. Bisa bangkrut kalau punya asisten. Ahhh, ngimpiii! Dan lagi, uang untuk membayar mereka, bisa disimpan untuk jalan-jalan biar nggak kurang piknik. Asyik!

Jika membutuhkan informasi, manusia juga membutuhkan manusia lain:

“Coba lihat, Mita. Minggu depan ibu ada meeting jam berapa dan di mana? Kalau Jumat tolong diganti Senin. Ibu mau libur panjang.“ kata bu bos pada sekretarisnya. Sekretaris akan segera tergopoh-gopoh membuka buku agenda atau komputer di mana terjadwal rapat itu.

“Charlotte, ini jam berapa ya? Di dapur nggak ada jam, kamu nanti telat.“ seru ibu pada anaknya. Si anak segera berlari ke ruang tamu, di mana dindingnya tertempel jam.

“Hari ini aku harus pakai baju tebal atau tipis?“ tanya istri pada suaminya ketika diajak pergi ke luar. Suami harus ke luar rumah, melihat temperatur yang tertera pada termometer dinding.

Yup. Pada jaman itu, semua serba manual, semua masih dikerjakan manusia.

Jaman modern.

Jadul berubah modern seiring dengan bergulirnya waktu. Pas pertama kali beli iphone 6, suka teriak “Hey siri, apakah hari ini aku perlu bawa payung?“ Siri, akan menjawab “Tidak, karena hari ini tidak akan turun hujan.“ Ditambah, Siri-asisten di Iphone itu akan menayangkan ramalan cuaca dari hari itu (seharian penuh) pada layar HP.

Tahu kan siapa Siri? Asisten pribadi yang smart bikinan perusahaan raksasa Amrik, Apple. Kegiatan meminta bantuan (mendapatkan informasi), cukup dengan bersuara keras dekat Iphone. Saking pinternya, sampai dia tahu siapa pemilik handy. Kalau yang teriak sapi pasti nggak mau Sirinya.

Oh, ya.Nggak usah pusing lagi tanya apa saya punya jadwal hari ini atau besok, menelpon tanpa memencet tombol keypad HP dan pertanyaan lain. Asal jangan komen yang oon seperti, “Hey, Siri kamu cantik.“ Siri akan menjawab, “Nggak tahu tapi perasaanku mengatakan aku merasa melayang. Bisakah kita lanjutkan dengan pertanyaan lain?“ Hahaha ... dikerjain, ada hiburan.

Teriakan suara natural pemilik HP akan dikenal seperti asisten pribadi jaman jadul pada anak majikan. Bahkan nadanya lebih merdu dan teratur. Terima kasih pada inovasi hebat tahun 2011 itu hingga selain Iphone, produk Apple lain seperti Ipad, iPod touch, Apple Watch atau Apple TV dan Mac juga punya Siri.

Jaman canggih

Tahun 2017. Pasaran Siri sudah nggak canggih lagi, ada saingannya dari Amazon. Namanya Alexa.  Meski sebenarnya, Alexa ini sudah lahir tahun 2014, trend itu baru masuk ke rumah kami tahun 2017 ketika renovasi kamar mandi yang umurnya udah hampir seusia dengan saya itu selesai. Demi melengkapi kamar mandi biar modern, suami meminang Alexa untuk jagain.

Nggak perlu jam dinding, nggak perlu radio kalau lagi lama di kamar mandi buat BAB atau berendam. Alexa akan setia melayani:

“Alexa, tolong putar radio Indonesia.“ Segera lagu-lagu dari radio di tanah air mengalun di dalam kamar mandi. Alexa terhubung dengan wifii di rumah.

“Alexa, ini jam berapa?“ Segera ia memberitahukan jam berapanya. Biar nggak lelet waktu di dalam kamar mandi. Repot kalau ada janji.

“Alexa, siapa penemu toilet?“ Jika lagi duduk di toilet dan iseng mau tahu. Alexa akan kasih tahu ASAP bahwa penemunya adalah John Harrington!

...............

Hmmm. Siapa Alexa? Dia adalah asisten pribadi berintelegensi tinggi punya Amazon. Bersamanya, kita bisa melakukan percakapan interaktif, menyuruhnya cari informasi (iptek, ramalan cuaca, waktu, dan lainnya) yang ingin kita ketahui, memutar playlist musik yang disetting/tersimpan terlebih dahulu.

Ahhh, Alexa di rumah kami berbahasa Jerman. Selain itu, Alexa juga bisa diajak ngomong Inggris. Kalau bahasa Jawa pasti lucu, tuh.

Ciri kalau Alexa mau berinteraksi adalah lampu menyala di kotaknya, saat kita memanggil “Alexa ...“ Huh. Kadang diem saja, nih.

***

Selain Siri dari Apple dan Alexa dari Amazon, sebenarnya masih ada Cortana dari Microsoft dan Google dengan google assistant. Sayangnya, saya baru coba Siri dan Alexa.  Ok. Dari pengalaman punya asisten pribadi seperti Siri dan Alexa ini, menang mana? Kalau jawab; manusia ... yah, jangan ditanyalah. Manusia itu kan punya rasa, punya hati, punya pikiran sendiri, nggak kayak robot tapi kadang gampang ngambek.

Sedangkan Siri dan Alexa itu bikinan manusia, ada batasannya. Ngambek kalau ada kesalahan teknis saja.

Pada tanggal 4 November 2016, catatan Jeff Dunn di blog “insider Deutschland“ tentang keempatnya bisa jadi informasi berharga. Experimennya antara lain menghasilkan:

  • Pertanyaan tentang alamat sebuah tempat, google assistant pemenangnya. Sedangkan Siri lebih unggul dari Alexa, meski Siri minta konfirmasi dulu sebelum menjawab pertanyaan lebih lanjut.
  • Reservasi tiket, google assitant is the winner. Siri lebih hebat dari Alexa lantaran Alexa hanya bisa merujuk ke mesin pencari tiket seperti Kayak (tapi tidak bikin reservasi).
  • Giliran memanggil uber, Siri jawaranya. Disusul Cortana, baru Alexa.
  • Mengirim email adalah spesialisasi google assistant. Siri lebih bagus dari Alexa.
  • Menanyakan email terbaru hari ini, dijawab tepat oleh Siri. Baru google assistant, Alexa dan terakhir, Cortana.
  • Pertanyaan tentang penyanyi/lagu dan memutar musik, Alexa selalu yang terbaik karena memiliki data Amazon’s new music unlimited service.
  • Penggantian jadwal dalam kalender akan sangat mudah dan terbaik dilakukan Siri.
  • Penemu terbaik untuk mencari restoran terdekat di mana kita berada adalah Siri.
  • Dan masih banyak lagi......

Hanya saja, Jeff menekankan bahwa kadang nggak nyaman teriak-teriak (bersuara keras, berisik)  di tengah kerumunan untuk mendapat bantuan informasi dari mereka. Belum lagi kalau terlalu banyak orang di sekeliling kita, harus diulang karena pertanyaan tidak diserap dengan baik.

Dari tes Jeff, Siri banyak menangnya dari Alexa. Selain itu, saya condong  pilih Siri (pada Iphone) saja karena bisa dibawa ke mana-mana. Alexa, barangnya terlalu gede (meski ada Echodot yang lebih kecil tapi nggak praktis dibawa). (G76)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun