“Tidak. Coba dulu dengan parutan apel, Zwieback, pisang, Salzstängele....“ Saya mengangguk dan segera pulang ke rumah. Horeee ... nggak pergi ke apotik di kota sebelah.
Dipikir-pikir, betul juga ya? Obat kimia memang bisa saja menyembuhkan tetapi jika obat alami bisa ditempuh, mengapa tidak? Selain tidak ada efek samping, juga rasanya lebih enak. Tahu sendiri kan, obat biasanya pahit dan bikin muntah. Mana ada anak suka obat?
Eh, beda kalau sama yang ini. Obat alami apa saja tadi yang direkomendasikan dokter Jerman itu?
1. Der geriebene Apfel
Take an apel a day keeps the doctor away, dalam bahasa Jerman Ein Apfel am Tag hält den Doktor nicht fernatau bahasa kita: satu apel sehari, dokterpun pergi. Mengapa apel? Karena kandungan pektin membuat BAB menjadi menggumpal, tidak encer lagi.
Apel sendiri sangat mudah dan murah ditemukan di Jerman. Tak jarang di desa-desa, banyak orang punya pohon apel sendiri. Konsumsi apel dari kebun sendiri. Tak heran jika dokter menyarankan geriebe Apfel, parutan apel.
Barangkali jadi mudah dicerna dan senyawa pektin dari sari buahnya bekerja efektif untuk menyatukan ampas makanan di dalam perut dan menetralisir perut yang acak adut dari bakteri. Ini paling mudah diberikan pada anak sebagai obat diare. Selain apel sudah tak asing dalam kehidupan manusia, rasa apel manis.
Harga: 1,79 €/kg.
Roti yang sudah dikenal orang Eropa sejak abad 17 itu memang tahan lama karena mengalami dua kali proses pemanggangan. Roti kering yang bentuknya seperti roti toast itu ukurannya lebih kecil. Dalam perkembangannya, Zwieback ada yang dilapisi coklat, parutan kelapa dan lainnya. Di Indonesia, sepertinya ada yang mirip tapi manis karena ditaburi gula. Namanya apa ya, lupa...
Oh, ya. Hati-hati, Zwieback Jerman itu sangat keras. Jika gigi rapuh, bisa tanggal kalian punya gigi! Auwa! Oh, no... jangan takut, Zwieback ini sangat menolong manusia yang kena mencret. Roti kering itu mudah dicerna perut sepertihalnya apel. Saking keras dan mampu bertahan di dalam perut, Zwieback akan bisa menyetop mencret.