Setelah itu kaos dan celana panjang, pakai pullover dan dilapisi dengan jaket dan celana ski. Biar tidak basah dan hangat.
Ketiga, untuk bagian kaki, pakai kaos kaki sampai lutut dari bahan wol atau katun, khusus untuk main ski. Sepatu khusus ski mirip punya robot. Biasanya kaitan sepatu ada tiga, ada pula yang hanya satu di belakang. Memakainya memang agak repot, kadang ada orang yang butuh Shoelöffel, sendok khusus untuk membantu memasukkan kaki ke dalam sepatu.
Begitu kaki masuk sepatu dan berjalan, jalannya jadi lucu, deh. Mirip Robocop. Tambah komplit miripnya karena harus pakai helm demi keamanan. Ada pula yang menambahkan kacamata ski demi menghindari pencahayaan yang terlalu tajam dari sinar matahari vs salju putih.
Banyak orang yang nggak pakai syal. Saya paling demen bawa biar nggak masuk angin. Syal itu untuk melindungi bagian leher yang terbuka. Kecuali jika pullover atau kaos yang dipakai berkerah tertutup dan tinggi. Sarung tangan untuk melindungi telapak tangan biar tidak disilat sembilu.
Berikutnya adalah papan ski. Papan panjang itu ukurannya berbeda satu orang dengan orang lainnya. Perbedaan terletak pada seberapa tinggi pemakai. Jangan lupa mengingat bagian yang lebih elips depan, ujung yang hanya melengkung pendek bagian belakang. Masukkan sepatu ke papan, dimulai dari penekanan bagian depan dulu, baru belakang. Tunggu sampai bunyi “klik“.
Begitu pula dengan tongkat. Ketinggiannya beda-beda. Tongkat saya lebih tinggi dari punya anak, tongkat suami apa lagi ... maaaaangkin panjang. Kalau terlalu pendek, bisa bungkuklah badan, sebab terlalu rendah.
Eh, carinya di mana dong?
Biasanya barang-barang itu dijual musiman kalau mau winter atau ya ... di toko khusus ski, bursa ski (second, lebih murah dan banyak pilihan) atau toko olahraga. Kalau di toko retail Jerman bisa tetep dapet murah dengan kualitas terjamin.
Bagaimanaaa, sudah siap belajar main ski dalam sehari? The wall is your fear, the door is your will. Badan bisa saja linu seminggu but anyway, enjoy skiing! Now or never. (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H