Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Belajar Main Ski dalam Sehari? Bisa!

26 Januari 2017   17:34 Diperbarui: 26 Januari 2017   22:33 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka pernah ikut kursus main ski di Kinderhotel, nggak tahu berapa. Untuk kursus ski bagi orang dewasa misalnya, di Engelberg menawarkan 80 CHF/jam  (sekitar Rp 1.200.000). Untung kami nggak buang uang karena guru privatnya suami/ayah. Maka dari itu, anak-anak Jerman yang lain akan sering diajak orang tuanya main ski dekat rumah, sejak dini. Iya, sih pakai acara nangis karena jatuh. Ada yang ngambek karena nggak bisa-bisa. Ada yang ditali di dada dan meluncur sendiri, orang tua memegang ujung tali demi mengatur kecepatan. Ada yang digeret pakai tongkat. Heboooh! “Ein Indianer kennt kein Schmerz“, suku Indian itu gagah berani.

Lift model bangku (dok.Gana)
Lift model bangku (dok.Gana)
Lift Gondel untuk 8 orang, 640 kg (dok.Gana)
Lift Gondel untuk 8 orang, 640 kg (dok.Gana)
Belajar main ski dalam sehari

Saya? Idiiiih, malu. Sudah ibuk-ibuk tapi belum bisa main ski seperti anak-anak kecil Jerman ituhh.

“Ayo, jangan main salju saja. Main ski, yuk dari atas“ Suami maksa. Saya pandang wajahnya yang ganteng, lalu melempar mata ke bukit di atas sana. Astagagagana! Saya harus naik sampai pucuk lalu meluncur? Nggak salaaaah? Kalau jatuh gimana? Sudah malu dihina tetangga.

Etapi... kok, ya saya nurut saja seperti sapi dicocok hidung.

“Tit-tit“ bunyi kartu yang didekatkan pada mesin sehingga pintu menuju lift terbuka. Kartu harian untuk keluarga lebih murah. Harga memang macam-macam. Misalnya di Engelberg, Swiss dibandrol 65€/orang. Di Spaichingen, Jerman 6€/dewasa dan 4€/anak. Sedangkan di Belchen, Jerman dipatok 45€ satu keluarga. Ada harga ada rupa.

Start (dok.Gana)
Start (dok.Gana)
Finish (dok.Gana)
Finish (dok.Gana)
Pukul 12.30.

Kami berempatpun naik lift menuju atas. Sampai di puncak, sudah banyak orang kayak pasar tiban.

“Idih, nanti kalau jatuh malu ah, pak“ Start-nya agak curam. Di depan start berdiri banyak orang dari anak-anak sampai oma-opa. Di belakangnya lagi, ada restoran, banyak orang duduk-duduk. Ihhh, tolong!

“Kenapa? Oraopopo“ Ia mencoba meredupkan mata saya yang mulai melotot mau copot, memandang jalan bersalju yang kemiringannya lumayan bikin ngeri itu.

Setelah bisik-bisik, kami meluncur bersama. Haha ... tangan saya memegang kenceng tangan suami sampai tak mau lepas. Saking takutnya, badan bukannya tegak malah ke belakang. Suami bingung, saya berat juga ya.

Nah, beberapa meter ke depan, dilepas, saya berhasil jatuh dengan elegan. Nyungsep di gundukan salju. Yaelahhh ... jadi snowman. Sakit banget tapi malu mau nangis atau mau teriak. Ya, sudah berdiri lagi. Coba lagi! Di tikungan, jatuh lagi. Bangun lagi. Lanjottt sampai titik darah penghabisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun