Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Alami Pelecehan Seksual? Laporkan!

17 Desember 2016   16:54 Diperbarui: 18 Desember 2016   01:24 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Three Ends KPPPA ala Indonesia

Bagaimana dengan Indonesia? Berbahagia sekali, Kompasiana turut berpartisipasi dalam memerangi kekerasan terhadap perempuan dan mendukung program Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam blog competition "Bersama Mengakhiri Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak“. Berharap dengan partisipasi dan tulisan Kompasianer, menggugah kesadaran masyarakat awam tentang hal itu, meningkatkan kewaspadaan masyarakat Indonesia yang masih sering dituding orang atau luar negeri sebagai negara yang kurang tanggap terhadap KDRT atau kekerasan terhadap perempuan dan anak dan lainnya.

Menteri PPA Yohana Yembise telah meresmikan pelaksanaan program Three Ends di Kota Bandung bulan November lalu. Tujuannya agar perempuan dan anak Indonesia itu berkualitas, mandiri dan berkepribadian. Program tersebut menyuarakan tiga hal yakni menghentikan kekerasan pada perempuan dan anak, menghentikan perdagangan manusia, dan memberikan keadilan akses terhadap ekonomi bagi perempuan. Apakah itu akan terwujud? Bisa, kalau pemerintah dan masyarakat bersama-sama mendukungnya. Tidak bisa salah satu saja.

Satu lagi, agak mirip dengan “Das Telephone“ di Jerman, pemerintah kota Bandung menyediakan call center khusus. Diharapkan warga aktif melaporkan kejadian kekerasan terhadap anak dan perempuan atau upaya perdagangan manusia dengan adanya fasilitas itu.

***

Dari semuanya, saya ambil sarinya bahwa jika terjadi apa-apa segera laporkan. Itu tak hanya melindungi diri tapi juga orang lain yang akan jadi korban supaya hati-hati dan ikut waspada. Yang terpenting, membantu pihak berwajib untuk menanganinya.

Jika sudah terjadi, ada alternatif terapi diri dengan "Das Telefone“ atau “call center“ bahkan  kegiatan positif sesuai bakat dan minat, yang bermanfaat. Rumah singgah bagi perempuan dari pemda setempat, dengan tersedianya para ahli yang bisa diajak konsultasi oleh korban adalah tambahan alternatif yang lain.

Mari lawan dan akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak di tanah air. Women, let's fight it! (G76).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun