Jerman sudah mulai dingin. Maklum, masuk musim winter di mana salju bisa saja turun meski global warming melanda dunia. Bahkan di musim gugur kemarin, salju sudah turun duluan di beberapa tempat di Jerman. Aneh tapi nyata.
Baju mulai dirapatkan, ditebalkan supaya badan terasa nyaman. Orang Jerman bilang, "Es gibt kein schlechtem Wetter sondern falsche Kleidung." Jerman yang memiliki empat musim, ada musim dinginnya, yang sebaiknya tidak dijuluki sebagai cuaca buruk tapi orang sebaiknya memperhatikan betul pakaian yang dikenakan. Jangan sampai salah kostum atau batuk, pilek dan panas akan mendera. Kalau dipikir, bener juga kannnn.
- Sudah beli hadiah natal belum?
- Natalan mau ke mana?
- Keluarga ngumpul di mana nanti? Anak-anak datang kan?
- Nanti masak apa pada malam natal tanggal 24 Desember?
- Sama keluarga mau skiurlaub, liburan main ski di mana? Swiss? Austria?
Seiring dengan hal itu, di mana-mana sudah digelar Weihnachtsmarkt mulai minggu ini. Pasar natal dengan kelap-kelip lampu di sana-sini. Jualan kastanien (biji kastanye yang digongso), glühwein (anggur hangat) atau punsch, dekorasi Natal, hasil rajutan dari kepala sampai kaki, sosis, dan ah, banyak deh.
Biasanya lilin yang sudah dinyalakan akan menemani keluarga saat makan bersama. Karena lilin pertama disulut lebih awal, adakalanya lilin memiliki ketinggian lebih dari lilin keempat, yang dinyalakan berdekatan dengan Natal.
"Advent, Advent, (Adven-adven)
Ein Lichtlein brennt (satu lilin menyala)
Erst eins, dann zwei, (pertama-tama satu, lalu dua)
Dann drei, dann vier, (disusul ketiga dan keempat)
Dann steht das Christkind vor der Tür." (Akhirnya, Anak Yesus pemberi hadiah sudah datang).