Namaku?
Nyai Nirwana!
***
Kuhirup kopi Arabica dalam-dalam.
“Uhukk“ Aku tersedak! Di salah satu halamannya, ada reportase perjalanan wartawan Jerman ke Semarang. Ia bertemu seorang tukang sampah. Tuhan, wajah yang kukenal!
“Ninik, kalau kamu sudah selesai jadi Au pair Mädchen nanti, cari kerja yang bener. Gaji nggak perlu gede asal halal. Emak nggak bisa kirim duit tapi bisa ngasih nasehat dan titip doa sama Allah.“ Pesannya di bandara Ahmad Yani, senja itu.
Badanku gemetar.
Mataku berkaca-kaca.
Kupandang langit, “Maafkan aku, mak. Aku ... ingkar janji!“ (G76).
NB: Au pair Mädchen, program satu tahun bagi remaja umur 18-25 tahun untuk belajar bahasa dan budaya bangsa lain di seluruh dunia