Sesuai pengalaman, mengantar anak pada hari pertama sekolah tak hanya sampai depan gerbang sekolah itu memberikan manfaat yang besar:
- Orang tua bisa tahu sekolah si anak (ruangan, lingkungan sekitar, atmosfir) yang akan sering dikunjungi anaknya selama 5 hari sekolah dari pagi sampai siang (bahkan ada yang sampai sore karena sekolah siang).
- Orang tua bisa berkomunikasi dengan sesama orang tua. Ini penting untuk mengetahui perkembangan belajar anak. Bisa bertanya tentang PR, tugas, atau ujian sewaktu-waktu. Kalau tidak kenal, takutnya nanti segan bertanya dan sesat di jalan.
- Orang tua bisa berkomunikasi dengan guru (wali kelas sampai guru mata pelajaran). Kalau anak lemah di bidang mata pelajaran tertentu, pasti bisa bertanya tips untuk perkembangan anak. Atau sebaliknya, jika memiliki kelebihan bisa diskusi untuk menyalurkannya dengan baik (lewat lomba, pameran atau kegiatan lainnya).
- Guru jadi kenal dengan orang tua murid.
- Guru merasa dihormati orang tua murid yang menitipkan anak-anaknya untuk dididik di sekolah selama hari-hari sekolah, saat orang tua bekerja atau berada di rumah.
Hubungan antara orang tua murid dengan guru, bisa dipupuk dengan banyak cara
Intinya, kampanye yang bagus. Pelaksanaannya juga harus sesuai agar tidak menimbulkan hal negatif yang justru merugikan tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga orang lain.
Selain itu, ada beberapa cara lain yang bisa ditempuh untuk memelihara hubungan orang tua murid dan guru di sekolah pada masa selanjutnya:
- Di Jerman, ada pertemuan orang tua murid dan guru di sekolah pada bulan pertama masa ajaran sekolah, yang disebut Eltern Abend. Selain itu, ada juga Eltern Gespräch (beberapa bulan kemudian). Di mana, lebih fokus karena pembicaran empat mata saja. Guru dan orang tua bisa berkomunikasi tentang perkembangan anak di sekolah selama 15 menit. Jika kurang, bisa disambung dengan hari lain.
- Email. Jaman internet, pasti sangat mudah menjalin hubungan dengan surat elektronik. Guru akan mengkomunikasikan kejadian atau informasi penting tentang anak di sekolah kepada orang tua. Ditambah Mailinglist, adalah grup yang sudah tidak asing lagi bagi orang tua murid di Jerman. Di sanalah semua dibahas. Jika tidak menyimak, bisa ketinggalan berita dan informasi penting dari kelas atau bahkan sekolah. Misalnya tentang bahan ujian akhir untuk anak, pesta perpisahan dan seterusnya.
- Pesta sekolah. Di Jerman ada pesta Einschulung (acara pembukaan hari pertama sekolah), pesta musim panas di sekolah atau pesta natal di sekolah yang dihadiri tak hanya guru dan murid tapi juga orang tua (bahkan anggota keluarga terdekat seperti oma, opa). Di sanalah, akan terjalin suasana bersahabat. Misalnya saat bersama-sama menikmati hidangan. Sembari makan, bisa ngobrol, bukan?
- Buku notes (di Jerman disebut Eltern Heft), berisi catatan khusus tentang anak yang harus ditandatangani orang tua di rumah. Itu artinya orang tua tahu apa yang terjadi. Misalnya, anak lupa tidak membuat PR sehingga mendapat stempel wajah sedih. Di sebelahnya ditulis sebabnya. Selain bertanya kepada anak tentang apa dan mengapa, tentu konfirmasi dari guru juga diperlukan.
***
Saya adalah satu dari sekian banyak orang yang mendukung kampanye mengantar anak pada hari pertama sekolah, di manapun anak berada. Tulisan saya terdahulu sudah menanyakan apakah anjuran pak Anies akan lestari kalau beliau sudah tidak lagi menjabat. Meskipun pak Anies yang menggebrak dunia pendidikan Indonesia dengan himbauan itu tak lagi menjabat sebagai mendikbud, semoga orang tua di tanah air tetap menyadari pentingnya mengantar anak pada hari pertama sekolah.
Lihatlah. Anak-anak juga mendapatkan kenangan abadi. Sejarah diantar orang tuanya ke sekolah pada hari pertama. Dukungan moril yang tentu menjadi dasar untuk menikmati panjangnya masa-masa belajar di sekolah.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi. Kasih sayang anak sepanjang galah, kasih sayang orang tua sepanjang jaman. Mari jadikan anak-anak kita anak yang budiman dengan mendukungnya tak hanya secara fisik tapi psikis dengan penuh kasih sayang. Majulah, bangsa Indonesia bersama generasi muda yang dipersiapkan secara baik-baik.(G76).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H