Hmmm ... Awal kedatangan saya di Jerman, hal itu sungguh asing di benak saya. What? Nggak boleh mampir (rumah teman, tetangga, saudara atau kenalan)? Pelit amat, sombong amat, jahat amat, sok penting ... atau entah prasangka apa lagi yang melintas di pikiran saya. Mosok mau mampir saja nggak boleh, harus diatur betul kapan, di mana dan bagaimananya? Maaf yaaaaaa... saya waktu itu memang belum tahu adat.
Sekarang, sudah menginjak 10 tahun di Jerman, saya sedikit-banyak belajar memahami. Memang itulah budaya kebanyakan masyarakat Jerman. Waktu mereka diatur tertib. Tidak sembarangan seperti di tanah air. Bahkan beberapa orang yang saya kenal, time is (really) money.Yo wis lah, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
“Buuuuukkkkkk, yang orang Jerman itu aku apa kamu, siiiiih?“ Suami saya cemberut. Saya taksir, itu karena temannya yang nggak mau dijenguk atau lebih parah lagi ... karena dia kaget “Lho, kok istri saya yang orang Indonesia malah nggak protes dengan jawaban; jangan mampir hari ini“. (G76).
P.s: Mumpung masih berada di Indonesia dengan budaya makan nggak makan kumpul, silakan menikmati suasana lebaran dengan mampir-mampir ke rumah teman, saudara, tetangga dan kenalan. Iyaaaaa, sebelum mampir itu ... dilarang!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H