Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Gara-gara Hujan Batu, Festival Southside Jerman Dibubarkan

27 Juni 2016   13:44 Diperbarui: 27 Juni 2016   14:09 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lengang ... semua pergi (B69)

Festival memang digelar setiap bulan Juni di daerah Neuhausen Landkreis Tuttlingen, negara bagian Baden-Württemberg, Jerman Selatan. Dari rumah kami, 15 menitan. Musik yang ditawarkan adalah musik popular misalnya alternatif dan techno. Ada yang pernah menikmati musik Prodigy? Grup kayak mereka itu yang memanjakan sekitar 60.000 penonton. Jadi ingat, suka muter kalau siaran Minggu pagi di Semarang. Sama halnya dengan The offspring.

Di waktu yang bersamaan di wilayah negara bagian Niedersachsen, ada Hurricane festival. Itu juga dibatalkan dengan alasan yang sama, Unwetter. Setelah Jumat malam berlalu, diteruskan lagi.

Di hari Jumat itu (24 Juni), Neuhausen dan Niedersachsen tidak sendiri, ada Stromberg di negara bagian Rheinland Pfalz yang sampai kena banjir 2 meter. Akibatnya, 60 rumah kebanjiran. Belum lagi kereta yang keluar dari rel karenanya.

***

Dari kejadian di Southside Festival Jerman, Indonesia bisa belajar dari kesigapan petugas dan pemda ketika bencana melanda. Kalau dalam film Hollywood biasanya pihak berwajib datang nanti, kali itu di Neuhausen ob Eck datang lebih awal mengamankan area agar tak lebih banyak korban berjatuhan. Mereka juga tegas untuk menutup acara ketimbang gambling meneruskan setelah bencana reda. Tipikal Jerman yang tegas, disiplin, kuat pendiriannya. Kalau NGGAK, ya NGGAK. Titik!

Applaus untuk ribuan publik yang juga mendukung proses evakuasi, kooperatif. Coba kalau mereka menolak dan melakukan tindakan anarkis karena festival dibubarkan?

Satu lagi, di Jerman, membaca ramalan cuaca adalah hal yang penting bagi siapapun. Bahkan anak-anak saya sudah biasa ngecek sendiri. Petugas dan pemda yang tentu saja membaca ramalan cuaca (apa yang akan terjadi pada hari Sabtu, 25 Juni pasca hujan deras, hujan badai dan hujan batu pada hari Jumat, 24 Juni), memutuskan hal yang tepat meski ribuan penonton kecewa dan bilang, “sakitnya tuh di sini ...“ Sambil kasih liat dompet sama kantong ...(G76)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun