Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Gara-gara Hujan Batu, Festival Southside Jerman Dibubarkan

27 Juni 2016   13:44 Diperbarui: 27 Juni 2016   14:09 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak bulan lalu Jerman memang sedang naas, dilanda banjir dan cuaca buruk yang tidak menguntungkan. Di hari yang sama di mana kami jalan-jalan di Darmstadt, tak jauh dari tempat kami menginap rupanya ada banjir bandang yang luar biasa gelombangnya, mengingatkan seperti kejadian Tsunami. Banyak Keller, rumah dan bangunan yang rusak karenanya. Sedih menyaksikan penghuni dibantu para relawan, mengumpulkan  barang-barang yang rusak dan porak-poranda dan mengeluarkan air dari rumah. Rupanya, rumah hanya diganti sekian ribu euro oleh pemda dan asuransi, padahal satu rumah ukuran 150 meter persegi tiga lantai, sudah paling tidak 100.000 an euro ke atas.

Sepertihalnya Sabtu lalu, 25 Juni 2016. Teman kami yang barusan pindahan ke Neuhausen, nangis-nangis. Rumah mereka yang baru saja dibangun pondasinya itu, ruang bawah tanahnya, ambrol! Air menggenang di mana-mana. Acara pembangunan rumah diulang! Dana pembangunan membengkak.

Ya, balik ke festival. Karena panik dan khawatir, suami telpon anak lanang. Menanyakan keadaannya. Aman, ia dan kawan-kawan dievakuasi masuk bus. Terhindar dari hujan badai, hujan batu, hujan angin berkekuatan 100 km/jam dan banjir! Tapinya, barang-barang termasuk dompet ditinggal di dalam tenda. Tidak boleh diambil oleh petugas karena proses evakuasi cepat sekali.

Uhhhh ... coba kalau jadi berangkat. Sudah uangnya hilang (400€), ada bencana lagi. Serem. Kesan kecewa, marah dan sedih juga dirasakan pemuda-pemudi yang ada di kawasan itu. Iya lah. Mereka yang beli tiket jauh-jauh hari sekitar 1-2 bulanan, keluar 120€. Yang mepet-mepet, bisa kena 200-300€. Walahhh ... akhirnya nonton cuma sehari dari tiga hari yang dijanjikan Open-air, seperti teman suami yang belum juga datang acara sudah dibubarkan sehari sebelumnya. Tiket belum digunakan, 200€ melayang.

57 Terluka, 25 dilarikan ke RS

Apa kata mereka dengan kejadian naas itu? Lewat wawancara dengan radio SWR3, seorang gadis mengatakan sedih bahwa setelah berbulan-bulan dinanti, pada hari H tidak seperti yang diinginkan.

Seorang pemuda memberikan kesaksian mata bahwa Jumat malam itu sungguh menakutkan. Semua tenda beterbangan, panggung rusak. Belum lagi hujan batu yang membuat semua berantakan. Seperti kiamat kecil. Limapuluhtujuh orang terluka dari hujan batu, 25 orang menderita luka parah dan dilarikan ke rumah sakit Tuttlingen.

Sabtunya, suami saya antar anak untuk ambil barang-barang agar bisa dibawa ke rumah. Ia cerita; basah dan kotor semua. Jalanan jeblok. Kalau nggak pakai sepatu boot plastik, walahh ... Tampak area lengang karena banyak yang tidak mengurusi barang-barangnya, pasca evakuasi. Beberapa orang berkulit gelap mengumpulkan botol dan gelas kosong. Mereka rencana akan menukarkannya di Tankstelle, POM bensin. Di pintu keluar, diminta petugas kalau tidak mau, akan dilaporkan polisi. Sedangkan yang punya tiket konser, boleh mengumpulkan dan diganti uangnya di depan pintu. Kalau mengumpulkan yang masih ada isinya, boleh dibawa pulang. Aneh ....

Panitia, lewat media massa menerangkan, keputusan mereka membubarkan festival karena ancaman bencana yang sama pada hari Sabtu malam, mereka tidak mau ambil resiko. Belum lagi panggung yang rusak, tidak bisa diperbaiki dalam waktu singkat. “So, the show must stop now.“

Apa sih Southside?

Southside Festival adalah festival musik yang ngetrend di kalangan anak muda Eropa, khususnya Jerman. Ini mengingatkan saya pada kehingarbingaran Festival musik di Rostöck ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun