Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ascona, I am Schocked!

18 Mei 2016   00:02 Diperbarui: 19 Mei 2016   00:33 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yes sure ... I'd love too, Mel... I want to know you more ..." Namaku Melati. Tapi untuk lidah Italia seperti dia, pasti susah. Sebut saja, Mel. Itu pesanku.

"Easy, invite me and send me some money. I'll fly to EU. Meet me in Ascona." Locarno tempat Fabio menetap, hanya 15 menit dari Ascona. Aku pengen ke sana. Kata orang, tempat itu kumpulannya orang-orang kaya sedunia. Apa-apa mahal. Ini kesempatan emasku. Kapan lagi ke sana kalau nggak sekarang?

"Why not? I want to reach you, Mel. I'd do everything for you ..."

Hahaha ... Aku beruntung. Fabio nggak banyak cing cong. Ia percaya begitu saja ketika aku suruh transfer sejumlah uang di norek yang aku kasih. Fabio melakukan semua yang aku pinta.

***

Tiga minggu berlalu. Semua beres. Kami janjian. Aku memang datang. Ke Ascona ... Gila, aku memang gila. Bermain api, terbakar?

"Meet me in Seehotel, room number 21." kukirim mailbox lewat tweeter, supaya ia menemuiku di kamar hotel no 21. Setengah jam kemudian ia membalas mailbox;

"I am already around Hermes store. I'll be there in a second. It's just 3 minutes walk. I've just bought a wrist watch for you ... Sorry, I couldn't find a bouquet of rose or any flower around here. Hope you like it"

Jiahhhhhh ... Fabioooo ... Terima pesan langsung jump in the car. Romantis banget sih, mau ketemuan pake acara cari bungaaaaa. Nggak ada bunga, eeee ... dibeliin jam Hermes. Mamamiaaaa ... Aku ngimpi apa yaaaaa ... Kan maksudnya cuma ngerjain duren kenalan sajaaa. Hermes bukan kremes, OMG!

Bel pintu berbunyi. Kubukakan pintu. Sengaja aku dandan ekstra untuk menyambutnya. Berbaju terbuka. Belahan baju atasan yang rendah dan rok mini. High heelku semakin membuatku  seksi. Wow. Keindahan tubuhku tampak bagai buah matang pohon yang siap dipetik.

Tuhan! Ia berlutut, mencium tanganku. Mataku berbintang-bintang bukan karena itu. Kulirik  kotak oranye berpita  coklat tua, yang lalu diulurkan padaku. Isinya aku tahu. Pasti jam tangan Hermes, kan tadi udah bilang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun