Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ngintip Danau Konstanz dari Menara Gereja Überlingen

11 Mei 2016   17:16 Diperbarui: 11 Mei 2016   17:39 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

berlingen6-57330aaec4afbd3223bbe20a.jpg
berlingen6-57330aaec4afbd3223bbe20a.jpg
berlingen2-57330a9370977352099c3ba4.jpg
berlingen2-57330a9370977352099c3ba4.jpg
Yang kayu agak lebar ...
Yang kayu agak lebar ...
Sempit
Sempit
berlingen01-5733051c347b61ce0753cd6d.jpg
berlingen01-5733051c347b61ce0753cd6d.jpg
berlingen-573303adb67e610e1422c5c9.jpg
berlingen-573303adb67e610e1422c5c9.jpg
berlingen13-5733038f8d7e6181071ed355.jpg
berlingen13-5733038f8d7e6181071ed355.jpg
berlingen14-57330371f39673f506d23876.jpg
berlingen14-57330371f39673f506d23876.jpg
berlingen8-57330352107f61c8094f7208.jpg
berlingen8-57330352107f61c8094f7208.jpg
Kanan kiri, bisa shopping
Kanan kiri, bisa shopping
Mencari pintu masuk gereja ...
Mencari pintu masuk gereja ...
Pavillion depan gereja
Pavillion depan gereja
Resto Kröne
Resto Kröne
Konstanz atau Constance. Kota yang satu jam dari rumah saya ini memang khas. Mengapa? Karena memiliki keindahan alam berupa Bodensee, danau yang biasa disebut dunia sebagai danau Konstanz. Konon, James Bond pernah shooting di sana. Seru, kann? Ohhh ... Ingat cerita saya tentang Süßenmuhle? Itu tempat khusus FKK, telanjang. Ada di daerah Sipplingen. Di sana juga ....

Nah, danau tidak hanya indah dan bersejarah tapi juga jadi danau terbesar di Jerman. Nggak berani nyebur. Baru nyoba di kaki, sudah lari. Lah iya. Pada musim panas sekalipun, danau tetap saja dengennnnn. Herannya, kok adaaaa ya yang nyilem, tauchen atau menyelam? Kalau saya pilih jalan-jalan di sekitarnya, duduk di restaurant sambil memandang danau, menggelengkan kepala pada para pelayar atau merebah di tikar di depannya...Bagaimana dengan Kompasianer? Silakan ke sana dan jangan lupa bawa buku „Exploring Germany“.

OK. Kini saya ajak Anda berkunjung ke Überlingen. Masih sekitar Bodensee juga. Di sana, ada sebuah gereja tua Munster St. Nikolaus yang memiliki menara tempat wisatawan boleh naik sampai pukul 16.45 setiap Minggu. Karena pukul 17.00 bunyi lonceng kencang sekali ....

***

Hari ibu, 8 Mei 2016. Aduh, ngapain ya? Kalau di rumah saja, kok kurang spesial. Mana matahari nongol lagi. Kami pun milih jalan-jalan ke Überlingen. Ya, melihat pemandangan danau, ketemu lalu lalang orang di Promenade, pinggiran danau yang dihiasi beraneka ragam bunga. Kaki kami berhenti mendengar suara musik yang mengalun dan gerakan orang berdansa. Aha, sebuah tempat kur rehabilitasi dan kesehatan sedang mengadakan pesta. Umuran tamunya tak lagi muda tapi dari gerakannya, saya bisa rasakan gairah hidup yang luar biasa! Terpaku.

Musik berhenti, orang-orang itu kembali duduk di teras bangunan. Kami lanjutkan perjalanan menuju kedai es krim. Oiii ... asyik kalau makan es krim mumpung udara lagi panas. Segeralah kami masuk dan duduk. Kedai begitu penuh dengan orang yang haus es krim. Srrrrrt. Es krim coklat untuk anak-anak, es krim mangga untuk suami dan saya, es kopi untuk tante dan om.

Anak-anak sudah merengek mau ke taman bermain. Ya, sudahlah ... dituruti. Kamipun duduk dan anak-anak berhamburan di taman. Di sana, sudah ada beberapa lansia yang bermain mirip gundu, cuma bolanya sebesar bola tenis dan berbahan besi. Apa ya namanya? Dikasih tahu tante kok lupaaaa ...

Wisata ke Menara Gereja

Di bangku taman, kami menatap pemandangan pusat kota. Eh, ada menara gereja. Kok, ada orang-orang di sana? Aha! Kata suami, hari itu menara dibuka untuk umum. Wisatawan boleh naik ke sana. Karena anak-anak dan para pria nggak mau ... tante dan saya berangkat sendiri. Janjian ketemuan di bawah setengah jam lagi. Iya, kan ditutup pukul 17.00.

Yahhhh ... Kaki-kaki perempuan tak secepat lelaki. Bukan karena perempuan dari tulang rusuk pria tapi karena jalan menuju gereja banyak butik dan toko yang menarik. Ahhhh, perempuannnn... tukang belanja. Tapi kami ingat, waktu kami tak banyak. Naik ke menara, ya ... itu tujuannya. Belanja bisa kapan-kapan.

Sampai di depan restoran Krone dengan dinding warna kuning yang jreng, kami belok kanan, menaiki tangga dan bertemu Der Ölberg. Itu pavilion kecil beratap, terbuat dari batu yang dihiasi patung Yesus di tengah-tengahnya. Sudah berdiri sejak tahun 1400 an. Kuno sekali. Menarik. Di seberangnya, ada taman bunga. Cantik.

Pintu. Sudah pukul 16.30! Limabelas menit lagi pintu ke menara ditutup. Ya, kami mencari pintu masuk. Di mana ya? Semua pintu tertutup. Untung ada tanda panah putih, kami ikuti .... Begitu masuk, kami berada di sisi altar utama. Di sana, sebuah meja digelar para remaja.

Pemandu adalah pramuka

Bajunya panjang warna coklat, celananya jeans. Kalau melihat lambang yang identik dengan Boden Powell, bapak pramuka ... saya taksir, mereka adalah para Pathfinder atau kalau di kita pramuka, ya?

Kami tanya bagaimana caranya naik ke atas menara. Dijawab, naik lewat sebuah pintu dekat altar tapi harus sumbang gereja. Tiketnya, 2,50 €. Tante yang bayar, katanya hadiah hari ibu untuk saya. Hahaha ... saya ngakak. Tante baik padahal saya lupa bawa bunga untuknya...

Kedua pramuka putri yang duduk mengulurkan tiket kepada kami. Pramuka yang putra memandu kami naik ke atas. Pengaturan dilakukan dengan komunikasi pakai walkie talkie. Maklum, jalanan sempit dan banyak wisatawan. Bisa macet kalau nggak diatur. Aduh, bener, jalannya memang sempit.

Di setiap kelokan tertentu, para remaja pramuka itu jaga-jaga. Barangkali ada yang jatuh atau sakit atau apa kali ...

Oh, ya. Ada yang menarik selama perjalanan dari lantai dasar menuju puncak, Di salah satu kelokan, di bawah puncak menara, ada sebuah lonceng raksasa bernama Osanna. Berbunyi setiap 15 menit sekali dan sejam sekali. Sedangkan sebuah mesin jam kuno ada di kelokan lainnya. Unik.

Olaraga naik anak tangga menyehatkan

Wah-wahhh ... jumlah anak tangganya kalau nggak salah denger 242 anak tangga. Yup ... olahraga biar jantung sehat. Sempat dua kali berhenti karena tante keliatan nggak kuat. “Kamu berhenti karena kamu nggak kuat atau kamu kasihan sama aku?“ Tanya tante. Saya nggak enak jawab, ngakak saja deh ... hahahaha ....

Lalu saya cerita bahwa kami sudah mencoba naik 789 anak tangga di Münster kota Ulm 10 tahun yang lalu. Jadi kali itu, seharusnya nggak apa-apa. Tapi kalau orang tambah umur emang beda. Nafasnya itu lho hahaha ... kok cepat lelah.

Orang yang suka olah raga katanya jantungnya lebih sehat daripada orang yang biasa duduk, makan dan tidur saja kerjanya. Betul juga kali ...

Nggak heran kalau di mana-mana ada lift, orang lebih suka menggunakan anak tangga saja karena lebih sehat dan ikut hemat listrik.

Pemandangan Danau dan kota dari atas

Lima belas menitan kemudian, kami sudah sampai di puncak. Ihhhh ... kalau phobia ketinggian pasti takutttt. Mana anginnya kenceng. Untung matahari menyapa, bikin kami ceria ... happy. Menikmati keindahan alam Bodensee dan kota dari atas. Semut, kecil-keciiiiilll ... Rumah-rumah jadi seperti mainan monopoli. Danau, ya ampuuuun ... indah nian. Potret-potret ...

Pukul 16.50. Sudah ketar-ketir dengerin lonceng yang dari jauh saja sudah klontang-klonteng ... harus segera turun. Tapinya, kami dilarang turun karena masih banyak wisatawan di tengah jalan, di antara anak tangga. Mereka mau ke atas, kami mau turun. Bisa macet. Untunglah, tak lama kemudian sudah bisa turun. Jalan kaki ke bawah lebih cepat daripada naik ke atas. Tak sampai 15 menit sudah sampai bawah. Lonceng pun berbunyi ... klonteng-klonteng.

Setiba di luar gereja, tante nyentil “Untung nggak pakai hak tinggi tadi ..“ Betul. Sepatu olah raga atau sepatu perempuan yang trepes, rata lebih baik dan nyaman. Haus dari jalan ke atas dan ke bawah, kami lagi-lagi makan es krim. Kedainya, di seberang gereja. (G76)

NOTE:

  • Alamat: Münsterplatz 1. 88662 Überlingen, Jerman
  • Buka: 10.00 – 16.45 (Minggu)
  • Tiket: 2,5€ (menara), + 23€ (Baden-württtemberg ticket PP, tambah 5€ per orang dan anak-anak di bawah 14 tahun gratis)
  • Rute: dari stasiun kereta api Konstanz (Hbf) naik RE/IRE selama 45 -50 menit sampai stasiun Überlingen lalu jalan kaki selama 3-5 menit menuju Münster.
  • Tempat makan: Little Saigon - Münsterstraße 27 88662 Überlingen (Senin tutup, Selasa-Minggu 17.00-23, Sabtu Minggu tambah jam 12.00-15.00), Gasthaus zur Krone – Münsterstraße 10 88662 Überlingen (Minggu-Jumat 11.00-22.00 dan Sabtu 10.30-23.00).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun