Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Give Away; Hari Ibu Sedunia

8 Mei 2016   16:49 Diperbarui: 18 Mei 2016   16:52 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat hari ibu sedunia, 8 Mei

Mother, how are you today?

Here is a note from your daughter.

With me everything is ok.

Mother, how are you today?

Mother, don't worry, I'm fine.

Promise to see you this summer.

This time there will be no delay.

Mother, how are you today?

Lagu ciptaan Alice May /Maywood itu sering saya putar ketika siaran. Hari ini saya putar lagi mumpung Jerman rayain hari ibu sedunia. Wow. Lagu yang menggambarkan kecintaan seorang anak perempuan kepada ibunya itu klasik, sederhana tapi indah. Tumpahan rasa ada di suratnya. Ah, jadi ingat, meski selalu rajin telepon, surat ibu belum saya balas! Hmm ... berharap bertemu lagi di Semarang.

Andakah Ibu yang Bangga?

Sebuah kartu dan dua pot bunga anggrek warna ungu dan putih diserahkan anak-anak tadi pagi. Tak lupa ciuman dan pelukan “Alles gute zum Muttertag!“, selamat hari ibu ....

Lagi-lagi kami berdiskusi soal hari ibu. Karena ibunya orang Indonesia, rayainnya dua kali. Indonesia peringati hari Ibu pada tanggal 22 Desember. Kalau Jerman, ikut peringatan sedunia alias tanggal 8 Mei. Asyik, ya? Tapinyaaaa, anak-anak kecewa ... hahaha ... harus bikin kartu dan kadonya dua kali.

Ya, gitu deh. Di kedua tanggal itu, saya bahagia jadi ibu mereka. Ibu rumah tangga yang seragamnya celemek. Bangga melihat mereka melakukan banyak hal. Bahkan yang lebih hebat dari ibunya; berenang, berkuda, Rhönrad, main musik ... bukan area saya. Untung mereka masih meniru ibunya; bisa nari, nulis, nggambar dan masak/bikin kuweh. Biar ibunya nggak malu dan merasa bisa berguna bagi mereka. Hehehe ....

Sama halnya dengan mbak Jetty Maika. Wanita yang pernah jadi prima Balerina di masa mudanya. Seru, mbak Jetty dulu tinggal di Jakarta yang macet, lalu hijrah ke Malaysia yang katanya “trully Asia“ dan kini di New York yang gemerlap. Di sana, Mbak Jetty pasti dobel hari ibunya.  Amerika ikut peringati hari ibu sedunia kann....

Jetty Maika, ibu dari dua anak yang sudah remaja, salah satunya jadi balerina.  Ibu yang satu itu pastilah ibu yang bisa banggain anaknya. Putrinya, a young balerina berhasil meraih cita-cita, menuntut ilmu di akademi balet NYC setelah sebelumnya di studio balet Jakarta, Singapura, Jepang dan Australia. Untuk menuju ke sana tentulah tidak mudah, banyak aral melintang, jatuh-bangun yang nggak setiap orang bisa melaluinya. Yup. Kekuatan tak hanya berupa stamina tubuh tapi juga moral yang kokoh. Kalau tidak, walahhhh ... sudah putus di tengah jalan lah. Darimana motivasi ikut balet? Jetty mendapatkannya dari ibu, Mami Popy. Meski Maminya nggak bisa balet. Lalu Vaya, memilih balet sendiri, tentu saja dengan rangsangan liat mama Jetty yang balerina dan buka studio balet.

Dari dulu Jetty Maika tetap senang mengenalkan balet dan mendampingi anaknya, (Jemima Vaya) hingga hari ini, sampai ke ujung dunia manapun. Mbak Jetty bahkan jahit sendiri baju-baju pagelaran balet dan masih banyak lagi momen dan kebanggaan lain yang dirasakan mereka berdua.

Oh, nöööö ... kalau diceritain semua bukunya nggak lakuuuuu. Kisah selanjutnya tentang sosok ibu inspiratif; Jetty Maika, bisa Kompasianer baca dalam buku memoir Jetty Maika “Bertahan di Ujung Pointe.“ Dapatkan bukunya di toko buku Gramedia terdekat di kota Anda, ya ... kalau habis, inden. Jangan cuma inden mobil ajah, dong. Atau ... ikut give away ini-nihh .....

Give Away Challenge

Menyambung give away selametan saya yang nyewu artikel dan ditutup tanggal 7 Mei, saya ajak Kompasianer untuk ikutan lomba nulis lagi. Bayangkan Kompasianer sebagai seorang ibu/bapak yang memiliki anak dengan bakat balet, menjadi balerina. Atau Kompasianer membayangkan diri sebagai anak, yang ibu/bapaknya balerina. Atau Kompasianer dan anak adalah balerina (sama seperti mbak Jetty dan Vaya).  Syarat lainnya:

  • Posting tulisan di kanal fiksi – cerpen, dengan tema “Ballet“ di Kompasiana.
  • Meski tentang balet, Kompasianer pria boleh ikut. Balerina dunia ada yang pria lho (Rudolf Nureyev dari Rusia, Erik Bruhn dari Denmark atau David Gill dari Papua Nugini). Nggak melulu wanita.
  • Postingan boleh lebih dari satu dan jangan lupa masukkan link di kolom komentar.
  • Awali judul dengan {Jettymaika}, misalnya;  {Jettymaika} Tutu Biru!
  • Tag; Jettymaika, happymothersday, giveaway.
  • Jadwal posting mulai 9-21 Mei 2016.
  • Pengumuman pemenang tanggal 25 Mei 2016.
  • Minimal jumlah katanya 150, maksimal terserah.
  • Keputusan juri tunggal (saya) tidak boleh diganggu gugat .
  • Empat pemenang akan mendapatkan buku memoir Jetty Maika “Bertahan di Ujung Pointe“, dikirim langsung ke alamat rumah. Satu pemenang favorit mendapat buku “I’m happy to be 40“. Total pemenang 5 orang.
  • Kategori pemenang, meniru model vote Kompasiana aja; teraktual, paling bermanfaat, terinspiratif, paling menarik. Satu lagi, terfavorit (dengan suara vote terbanyak).

Lagi-lagi, ini lomba sersan yaaaa, serius tapi santai. Tujuannya rame-rame peringati hari ibu sedunia, yang diperingati di Jerman dan hampir seluruh dunia, pada hari ini, 8 Mei. Happy Mother’s day. Selamat hari ibu sedunia. Menjadi ibu adalah sebuah anugerah. Sungguh sesuatu yang indah. Bagaimana menurut Andahhhh? (G76)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun