Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Serba-Serbi Coblosan Partai Jerman

15 Maret 2016   23:48 Diperbarui: 16 Maret 2016   00:03 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suami saya bagi rahasia dia mau coblos yang mana dan alasannya. Tadinya dia nanya pendapat saya dan diskusi kudu nyoblos yang mana. Laaaah Ausländerin, orang asing kannn gak boleh coblos yak? Diskusi saja.

Ohhh ... AFD rupanya bukan hanya pilihan fave masyarakat Sachsen. Di negara bagian tempat tinggal kami yaitu Baden-Württemberg pun, sudah mulai tumbuh banyak generasi AFD (15,1%). Mereka mengalahkan partai setua SPD (12,7%). Sedangkan CDU yang dipimpin sang kanselir di tingkat pusat atau Wolf di tingkat daerah, mendapatkan 27,0 % saja. Buntutnya? Pemenangnya partai ijo, Grünen dengan 30,3%. Jadinya, Ministerpräsident diampu Kretschmann bukan Guido Wolf. Selamat! Nggak soal partai mana yang pimpin, kalau rakyat sejahtera semua baik-baik saja ... ist fine. Orapopo.

Bagaimana dengan pendapat pencoblos produktif? Berikut adalah opini beberapa generasi muda Jerman:

David (Rheinhessenpfalz, 26 tahun) mengaku kecewa dengan hasil coblosan yang diketahuinya. Soal AFD yang mendadak meraup angka lumayan tinggi, di luar perkiraannya. Ia berharap akan perubahan yang berarti di masa mendatang.

Nadine (Baden-Württemberg, 24 tahun) lebih memilih partai AFD tidak sekuat sekarang. Gadis yang tergabung dalam komite kepemudaan itu lebih menyukai pandangan bahwa manusia tidak boleh dibeda-bedakan. Semua manusia di dunia itu sama hak dan kewajibannya. Akunya, tidak apa-apa kalau partai Grünen menang di wilayah Baden-Württemberg meskipun dia bukan fans dari partai hijau.

Malte (31 tahun) yang menjadi relawan bagi para pengungsi itu menduga bahwa kemenangan AFD karena banyak orang yang tidak puas atas keputusan politik Angela Merkel-CDU atau negara. Pria itu juga mengatakan gembira bahwa partai pemenang di negara bagian Baden-Württemberg adalah partai hijau tapi kaget setengah mati bahwa banyak orang memilih AFD di wilayah itu. Harapannya, Baden-Württemberg lebih cerdas lagi.

Robert Weber (24, Magdeburg) shock sekali melihat banyak teman-teman di facebooknya menyebut „schande“, umpatan yang menyayangkan hasil coblosan di Sachsen. Memalukan, katanya. Bagi Robert, sulit baginya untuk mengikuti AFD jika isu yang diusung hanya sibuk menentang pengungsi saja. Adakah program yang ditawarkan dan lebih baik dari itu? Ujarnya, sangat sulit membangun negara jika begitu. Atau pikirnya, haruskah ada coblosan ulang? (G76)

 

Sumber: Opini para pemuda Jerman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun