Nah, itulah sebabnya ada ide menyajikannya untuk orang Jerman. Suami saya bilang banyak yang nggak cocok karena di piring mereka, disisakan alias tidak dihabiskan. Sekali saya lihat, orang mengambil pisangnya saja tanpa kuah. Walahhh ... barangkali benar ibu saya yang bilang “Mana suka orang Jerman makanan bersantan encer“?
Buntutnya, seminggu saya minum kolak! Hedeh.
Meski ada 4 makanan yang tidak begitu disukai, tetap saja kesan dari para tamu tentang makanan Indonesia yang disajikan ... luar biasa. “Einmalig“, “Besonders“, “Lekker“, kata mereka. Tak perlu sedih ... tak usah menyesal. Keep it up! Lain kali pasti lebih baik ....
***
Begitulah survey kecil-kecilan yang saya bagikan, berdasarkan pengalaman pribadi. Itu bisa jadi berbeda jika makanan yang diujicobakan, orang yang disurvey atau daerahnya berbeda. Yang penting, ACI ... “Aku Cinta Indonesia.“ Nge-fans makanan asing boleh-boleh saja, sebagai cross cultural understanding tapi jangan pernah lupa untuk memamerkan makanan khas negeri sendiri. Kalau tidak sekarang, kapan lagi?
Semoga menjadi tambahan wawasan bagi teman-teman di luar negeri yang akan menyajikan makanan Indonesia di rumah atau di sebuah pesta atau teman-teman Indonesia yang bersiap-siap bertolak ke luar negeri. Sudah siap masak?
Salam sreng-sreng.
Salam kuliner Indonesia!
Salam KPK!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H