Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kepada Eberle, Terima Kasih Telah Berteman Denganku

12 Oktober 2015   20:05 Diperbarui: 12 Oktober 2015   20:14 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Negeri ini mengajarkan banyak hal yang kadang membuat kita olah raga jantung. Semua harus dikerjakan sendiri, tidak semua orang ramah, harus tepat waktu, mana udara selalu dingin ... bahkan ketika udara sudah seharusnya panas sekalipun. Musim panas, tidak selalu panas setiap hari di tiga bulan masanya. Tidak. Angin bisa tiba-tiba seribut musim gugur di mana daun rontok dan orang menaikkan layang-layang. Hari bisa sangat mirip kulkas hingga serpihan es sebesar butiran pasir menyapa. Kemudian, tiba-tiba muncul mentari menyapa bumi. Tuhan, kehendak-Mu, luar biasa!

 

Ada pepatah mengatakan, “alah bisa karena biasa“. Aku, kamu ... kita berdua dan diaspora di Jerman lainnya, berhasil lulus ujian berintegrasi dengan negeri ini. Selamat, layak dapat bintang.

 

Bu bos,

acara jalan-jalan kita di Jakarta Agustus lalu sungguh berkesan. Sekarang aku bisa merasakan bagaimana orang begitu menghormati penumpang mobil mercedez dengan plat khusus. Di Jerman dengan plat nomor cantik; mau Mercedez, mau Porsche, mau Hummer ... akan diperlakukan sama. Di Jakarta? Asli beda!

 

Waktu itu, kamu melihatku dengan senyum manismu. Ketika mataku melotot karena semua "hormat grak" dan mobilmu tak diperiksa sedetil mobil sebelumnya di sebuah mall. Atau ketika kamu anter aku ke Kompasiana malam-malam, satpam bilang, boleh parkir tepat di depan pintu masuk.

 

Kamu bantu aku menenteng oleh-oleh piring untuk admin dan teman-teman Kompasianer yang hadir dalam bedah bukuku. Lho, beraaaaatttt. Tak usah. Aku saja yang angkat. Kamu menolak. Kita pun ketemu seorang admin.

 

Sehari setelahnya, setelah mengantarmu ke kantor, sopirmu bilang, ibu Eberle adalah big bos, bos besar yang tidak hanya suka menyuruh orang kerja tapi juga bekerjasama dan mau kerja keras sendiri. Tak heran lah, dulu waktu membangun perusahaan bersama almarhum papimu, dari pintu ke pintu kamu jalani juga. Tak kenal lelah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun