"Ke mana aja sih, Lis?" Sudah siap mencowel pipinya yang seger dan mukanya yang kinyis-kinyis.
"Tadi lupa jepitnya gak adaaaa ..." Mata dan senyum Lis yang hampir mirip punya anak ragil saya itu menjawab.
"Walaaahhh ... Ya udah ke pojok sana ya keluarnya dari sana. Areanya sini-ni. Mbak Nita, bisa dimulai sekarang? Lis sudah di sini" Tangan saya melambai pada MC cantik itu.
"Sebentar mbak, bapak rektor sedang ada meeting." Setelah panik nunggu Lis karena pak Rektor sudah siap, giliran ndomblong, nunggu lagiiii ... pak rektor yang sedang ada sesuatu.
Tak berapa lama, semua clear. Happy. Tarian, dimulai
Syukurlah acara pembukaan pameran segera dimulai. Listhia menarikan rancak itu sebelum pidato dijembreng. Begitu dia seolang melepas selendang warna hijau yang kepanjangan dan ditalikan itu, saya sudah salah sangka bahwa bapak rektor yang akan diajak. Xixixi ...
Ternyata tidak. Si Lis malu kali yaaaaa. Xixixi ..
"Sebenernya tariannya memang ngajak orang nari gitu ..." Celoteh Listhia (yang lupa pakai giwang?) usai menari.
"Lho, kenapa nggak?" Dukungan datang dari saya. Suasana pembukaan biar nggak kaku pidato mulu.
"Lis, kamu tuh tulisan sama orangnya bedaaaa" Mbak Wawa menyentil. Dari hasil penelitian admin Kompasiana itu beberapa orang memang beda dengan tulisannya waktu ditemui di dunia nyata. Hahaha, "Kalo mbak Gana nih, rame terus".