“Kresek-kresek ...“ Lagi-lagi bunyi itu. Bahkan makin keras, membuat Maja makin gundah saja. Untuk membangunkan suaminya, ia tak tega.
“Setan? Maling? Ular? Arggghhhh....“ Maja bergumam. Perempuan bercat rambut itu makin cemas. Dipeluknya erat-erat pria yang baru saja dinikahinya itu. Sang pria terbangun.
“Aku hampir jatuh ke lantai .... apaan, sih?“ Mata Rama seperti Garfield. Ngantuk dan merah.
“Takut ....“ Maja semakin mengencangkan pelukannya.
“Kayak anak kecil saja, sweetheart. Jam berapa ini? Tidurlah ... geser sedikit, aku tak bisa nafas.“ Suami Maja merasa tak nyaman.
“Ada bunyi kresek-kresek dari luar. Pssssttt ...“ Maja memberi aba-aba agar suaminya menciptakan hening.
Yang terdengar hanya suara angin musim gugur lalu ...
Senyap.