Panasssss ... Jerman bagian selatan sudah panas. Ayayay, kena 38 derajat!
Musim liburan segera tiba. Beberapa warga sudah mereka-reka rencana, mau ke mana liburan musim panas kali ini.
Dalam sebuah tayangan tentang rencana liburan, dikupas tentang beberapa tips sebelum meninggalkan rumah dalam jangka waktu lama:
- Periksa setiap rumah apakah jendela sudah ditutup.
- Jika tidak memiliki lampu otomatis di depan/luar rumah, minta bantuan tetangga atau saudara untuk menyalakannya. Lampu otomatis lebih hemat karena akan menyala kalau ada gerakan yang mendekat saja.
- Pastikan keselamatan rumah berkenaan dengan alat-alat rumah tangga dengan listrik
- Titipkan tanaman pada tetangga dekat atau saudara agar tidak mati.
- Jika tidak punya garasi, perhatikan betul apakah nanti mobil aman.
- Beritahu tukang pos langganan agar memberikan paket atau surat yang harus ditandatangani kepada orang yang dipercaya.
- Minta bantuan tetangga atau saudara untuk mengecek kotak pos biar tidak penuh. Kalau ada yang penting, diminta menghubungi nomor/email yang diberikan.
- Menitipkan hewan peliharaan.
Dan masih banyak lagi. Yang menarik adalah yang terakhir, titip hewan. Ada kisah sepasang suami istri yang bepergian jauh dan dalam jangka waktu yang lama. Itulah sebabnya, mereka menitipkan pada Hundesitter, seorang gadis yang diberi tugas menjaga anjing dengan imbalan semestinya. Setahu saya, kalau biasanya babysitter pasang tarif 10€/jam. Tak jelas apakah karena yang dijaga hewan, tarifnya lebih rendah? Sebagai gambaran, Hunde Hotel aka tempat penitipan/penginapan khusus anjing memasang tarif 9-30€/malam/anjing, tergantung kualitas tempat yang memberi pelayanan.
Nah ... kembali ke masalah titip tadi, setelah liburan selesai, anjing dikembalikan si gadis. A good news. A bad news-nya, anjing pernah suatu kali tidak ditali waktu jalan-jalan dan bermain cinta dengan anjing betina yang kebetulan berada di tempat yang sama!
Tak berapa lama, si pemilik anjing yang juga mengetahui kejadian, menuntut si gadis untuk membayar ganti rugi berupa uang perawatan anak-anak anjing (Welpen). Karena merasa bukan anjingnya, si Hundesitter meminta ongkos dari pemilik anjing, karena si anjing yang dimilikinya yang mengendarai. Pemilik anjing menyalahkan si gadis, yang dengan sengaja tidak memasang tali pada anjing waktu jalan. Padahal sudah tahu, di Jerman kan pflichtig alias wajib pakai tali anjing. Bingung kaaaann??? Penuntutan segitiga.
Karena kejadian itu, saya bertanya kepada suami saya:
“Pak, untung gak kejadian sama kita. Tapi kok, tetangga sebelah justru happy pas kucing betinanya dihamili kucing tetangga satunya lagi. Malah waktu lahiran, ada yang minta anaknya, gak boleh.“ Anjing tetangga berwarna hitam cleret putih pernah melahirkan 5 anjing. Ada yang mirip kucing betina, ada yang mirip kucing jantannya. Lucuuuu.
“Ya, happy, buuuuu ... beli satu dapat enam!“ Seperti biasa, suami saya senang menggoda. Kalau dengar apa kata suami saya itu seperti promosi dagangan biar dibeli orang.
“Hahahaha ...“ Bagaimana saya nggak ngakak, saudara-saudaraaaaa?
***
Itulah Jerman, segala sesuatunya sudah diatur sedetil-detilnya. Bahkan soal hamil-menghamili anjing. Apalagi manusia?
Seorang tetangga yang lain pernah kumpul kebo dengan pacarnya. Tanpa diduga, sang pacar hamil tapi tak mau menikah dengan tetangga saya yang badannya segaban itu. Alasannya, si pacar mau menikah dengan orang lain yang dianggap lebih memiliki masa depan yang lebih baik. Lebih baik menunggu daripada menikah dengan tetangga saya itu.
Tak berapa lama, tetangga saya justru menikah dengan perempuan lain sedangkan anak si pacar tumbuh dan hidup bersama ibunya. Ketika umur 13 tahun, si anak memohon kepada pemda yang mengurusi anak-anak dan remaja, agar tinggal di Jugendheim atau kalau tidak di Flat sendiri saja. Dan akhirnya memilih Internat (asrama). Mengapa? Alasannya, hidup bersama saudara tiri dan ayah tiri tidak seindah yang ia inginkan. Si gadis tahu ada kesempatan untuk memilih.
Oh, ya. Karena anak yang lahir dari pacar terdahulu adalah hasil perbuatan tetangga saya itu, ia dikenai kewajiban oleh pemda (Jungendamt) untuk membayar subsidi anak meskipun secara periodik Kindergeld atau uang support untuk anak, sudah diberi pemda (Landratsamt) per bulannya kepada si pacar (ibu si gadis). Tetangga saya, yang statusnya adalah hanya pacar, harus membayar 400€/bulan. Silakan hitung berapa uang yang sudah ia bayarkan sampai si anak berumur 18 tahun? Kini si anak sudah berumur 21 tahun.
Delapanbelas tahun adalah masa di mana seorang anak dianggap dewasa, memiliki hak-hak yang sebelumnya tidak diperoleh (merokok, alkohol, menandatangani surat penting, pergi ke pesta lewat tengah malam, mengambil keputusan sendiri dan sebagainya).
Sampai 21 tahun, sepertinya anak Jerman masih memiliki hak untuk mendapatkan dana segar dari orang tua. Kalau di Indonesia kebanyakan sampai menikah bukan? “Buk, nyuwun arta ....“
Baiklah, sekian saja. Tetap hati-hati dan waspada. Ingat, kalau ada apa-apa, resiko ditanggung “pengendara“. (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H