Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Indonesia Tak Hanya Jawa dan Bali

17 Mei 2015   16:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:53 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_418105" align="aligncenter" width="320" caption="Penerima tamu sayap kiri, ada Dayak"]

14318549911107636188
14318549911107636188
[/caption]

Dari istri pejabat atase pendidikan dan kebudayaan KBRI Berlin yang segera berakhir masa tugasnya Desember 2015 nanti, saya bisa merasakan semangat menyala dari rombongan yang naik bus selama 10 jam (dengan istirahat) dari Berlin ke Konstanz. Bangga. Semoga pengalaman dalam acara malam Asia itu memberi kesan positif dan tak terlupakan. Jumpa lagi di ... kampung kami? Who knows?

Oh, ya. Selain sajian berbau Indonesia, ada juga dari China dan India.

Dari China ada senam Tai chi yang dibawakan orang Jerman asuhan suhu asli China. Barongsai tiga warna yang juga dibawakan remaja Jerman, silat pakai pedang, serta praktek pijat China. Pukul pelan tapi pasti seluruh bagian, enak.

Eh, tarian India juga lucu, lho. Jadi ingat Ramayana dan Mahabharata atau perjalanan saya ke Nepal 11 tahun yang lalu. Menarik memang budayanya.

Drama Wuragil yang diperankan mahasiswa dan mahasiswi HTWG termasuk super unik, tak bisa dilupakan pada malam itu. Bikin tertawa seperti tarian India. Kreatif! Selamat, ya. Well done.

[caption id="attachment_418110" align="aligncenter" width="512" caption="Barongsai tiga warna"]

1431855225549761252
1431855225549761252
[/caption]

[caption id="attachment_418112" align="aligncenter" width="512" caption="Senam tai chi"]

14318552812080414128
14318552812080414128
[/caption]

[caption id="attachment_418114" align="aligncenter" width="320" caption="Tarian India, ingat Ramayana dan Mahabharata"]

14318553341177236446
14318553341177236446
[/caption]

[caption id="attachment_418115" align="aligncenter" width="320" caption="Teater Wuragil mahasiswa HTWG"]

1431855388818823026
1431855388818823026
[/caption]

Jadi Asisten Bagian Konsumsi

Makanan Asia yang disajikan untuk pemegang tiket masuk antara lain kari ayam, mie goreng dan tentunya nasi! Karena sudah dipanaskan di dapur restoran sebelah, kepulan asapnya menggairahkan. Sedangkan antrian yang hendak makan tetap berjajar rapi. Makanan itu memang harus dengan pesanan. Repot kali ya kalau dadakan. Dipesan saja, petugasnya sudah ribet.

Saya lihat para petugas yang masih muda-muda dan kebanyakan orang Jerman itu sibuk melayani para tamu sekitar pukul 20.00 an.

Sedangkan saya membantu mbak Andi untuk mempersiapkan meja dan makanan untuk VIP. Siapa lagi kalau bukan untuk duta besar KBRI Berlin bapak Fauzi Bowo, presiden direktur HTWG, walikota setempat, pejabat KBRI Berlin-KBRI Frankfurt dan lainnya yang duduk di barisan pertama dan kedua di depan panggung.

Masakan mbak Andi itu memang menggoda. Mulai dari nasi anget, pecel, rendang, kari ayam, rendang, sayur lodeh, bakwan jagung .... Super, mbak! Masakan rumahan yang terasa mewah di dalam gedung yang indah.

Yaaa. Senang rasanya mendapat kesempatan membantu mempersiapkan makanan untuk bapak dan ibu yang hadir tersebut. Mulai dari menata taplak, meramu sayur dan sambal pecel jadi satu, menata bakwan jagung dan makanan lain di atas piring.

Tak lupa saya menjelaskan kepada tamu asing apa saja masakan yang ada di meja, takut terlalu pedas, menyuguhkan minuman dan mengambil piring yang sudah tidak terpakai.

Terima kasih mbak Andi Nur Hanna atas kepercayaannya. Maaf gak jadi nginep, anak-anak rewel kangen sama mamanya, makanya dijemput. Lain kali ketemu lagi; agak lama dan lebih santai.

[caption id="attachment_418116" align="aligncenter" width="512" caption="VIP orang Jerman dan KBRI "]

143185547696206037
143185547696206037
[/caption]

[caption id="attachment_418117" align="aligncenter" width="320" caption="Masakan Indonesia buatan mbak Andi"]

14318555841910486154
14318555841910486154
[/caption]

Jasa konsuler dan pameran Indonesia

Sudah seminggu sebelumnya mbak Andi, salah satu panitia dari HTWG lewat WA memberitahukan bahwa ada stand konsuler. Saya sudah siapkan paspor perpanjangan, tapi karena bingung soal Niederlassung erlaubnis, visa tak terbatas dari Jerman, nggak jadi diurus. Hanya tanya saja biar ada pandangan. Kalau paspor lama masih 6 bulan berlaku untuk perjalanan ke tanah air, tapi kembalinya hanya berlaku dua bulan saja (dari masa deadline) apakah nanti ada masalah kalau masuk Jerman?

Dijelaskan bahwa perpanjangan paspor bisa selesai dalam waktu seminggu, tapi apakah nanti visa baru (dengan kartu) itu akan jadi dalam 6 minggu, mereka kurang tahu. Harus tanya pemda Jerman (Ausländeramt).

Disarankan oleh petugas untuk memperpanjang paspor di tanah air waktu pulang saja. Apalagi sekarang covernya beda, ya (biru?). Kalau pulang ke Jerman, bawa paspor dua. Bisa kali ya?

Setelah berkonsultasi, saya beralih ke meja pameran. Sudah ada bapak Suprapto yang ramah dan baik hati, berbincang dengan kami. Si bapak yang manis pernah belajar di Leipzig dan jadi staf perdagangan di KBRI Berlin 5 tahun ini. Betah ya, pak. Semoga Indonesia tambah banyak investor Jerman.

[caption id="attachment_418118" align="aligncenter" width="512" caption="Stand Indonesia "]

143185563573254715
143185563573254715
[/caption]

***

Demikian pengalaman tak terlupakan saat saya hadir dalam malam Asia di Jerman. Saya sangat menikmati di bagian konsumsi, sembari sesekali mendekati panggung dan jeprat-jepret sana-sini. Sekali mendayung, dua tiga pekerjaan terlampui.

Intinya?

Betul. Asia tak hanya Indonesia, ada India dan China.

Indonesia? Tak hanya Jawa dan Bali.

Selamat siang. (G76)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun