Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Tukar Menukar Kado Pra Natal, Wichteln

18 Desember 2013   16:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:46 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tukar menukar kado atau disebut orang Jerman dengan wichteln adalah sebuah tradisi yang hidup dan meramaikan natal. Wichteln tak hanya dilakukan oleh mereka yang tergabung dalam sebuah klub, bahkan sekolah tingkat lanjut juga menyelenggarakannya.

Bagaimana rasanya mendapat pengalaman ini? Seru!

[caption id="attachment_309665" align="aligncenter" width="487" caption="Wichteln, tukar menukar kado sebelum natal"][/caption]

***

Wichteln diambil dari kata para makhluk bertubuh pendek bertopi kuncung. Mereka juga disebut Wichtelmänchen atau Wichtelmannyakni makhluk yang biasa membawa karung berisi hadiah untuk dibagikan kepada anak-anak atau orang dewasa. Istilah ini kemudian dijadikan perumpaaan tradisi tukar menukar kado sebelum natal tiba. Atau dalam sebuah Weihnachtsfeier, perayaan pra natal.

[caption id="attachment_309666" align="aligncenter" width="576" caption="Wichtelmann mirip manusia salju ini"]

1387364171209059615
1387364171209059615
[/caption]

Saya tergabung dalam sebuah klub aerobik ibu-ibu. Disanalah, saya biasa mendapatkan pengalaman seru babagan wichteln ini.

Awalnya, kami diberi pengumuman untuk berkumpul di sebuah resto lokal terpilih, yang ditentukan tanggal dan jamnya. Sekaligus dengan pesan untuk membawa kado seharga 5€. Ada usul untuk meningkatkan menjadi 7,5€ tapi tidak di vote banyak orang. Jadi, hadiah tetap seharga 5€.

Pada hari H. Semua sudah hadir. Pertama pastlah Sekt alias sampanye. Karena saya tak biasa konsumsi, saya nge-teh. Teman-teman sudah kaget, kok saya sudah minum anggur ? Padahal teh rasa Waldbeere itu warnanya hampir mirip, merah darah. Bedanya, kalau wine agak dingin sedangkan teh, puanassss.

Setelahnya, kawan-kawan memesan makan besar. Saya minta sup Flädle. Yakni irisan dari Pfankuchen alias kue terang bulannya Jerman. Sebenarnya, saya minta sup sapi atau sup ayam tapi tak ada. Saya sedang agak masuk angin, habis dikerok suami, tenggorokan maunya yang panas-panas. Sup paling cocok.

Jam berdetak cepat sekali seperti kuda dipecuti. Sudah pukul 9.30 malam. Salah satu berseru agar wichteln dimulai. Yang lainnya menimpali, “Tunggu, Gana belum kelar makannya.“ Ha ha ha, saya kalau makan memang satu sendok dua puluh goyang gigi. Luammaaaa. Anyway, mereka toleransi, menunggu.

Akhirnya, sembari menunggu saya usai menyantap sup yang tak banyak itu, instruktur dibantu beberapa teman mengambil kado yang ditutupi kain di atas meja dan dipindahkan ke meja kami. Satu orang menatap satu kado.

[caption id="attachment_309667" align="aligncenter" width="504" caption="Wekker dan dadu, jangan lupa kaca mata!"]

13873642421528981290
13873642421528981290
[/caption]

Aturan wichteln beragam. Cara kami adalah dengan menggunakan dadu besar dan alarm dapur. Jika dadu dilempar dan menunjukkan angka 1, kado berputar. Jika 6, yang melempar boleh menukar kado di depan matanya dengan kado sesukanya yang mana (berdiri dan menukar). Sedangkan nomor lain, tidak dipedulikan alias lewat (nomor 2-5). Tukar menukar kado selesai jika alarm dari dapur berbunyi.

[caption id="attachment_309670" align="aligncenter" width="509" caption="Hmmm ... apa ya, isinya?"]

138736468766407326
138736468766407326
[/caption] [caption id="attachment_309671" align="aligncenter" width="501" caption="Tukar bungkus bagus, ah!"]
1387364724131773853
1387364724131773853
[/caption]

Yang paling mengesankan adalah wajah-wajah kami untuk mengira-ira apa isi kado. Ada yang berkata, kado besar belum tentu bagus isinya. Ada opini, kalau kado bungkus atau kotaknya cantik pasti isinya yahud. Ada yang bersikeras bahwa kado berbungkus jelek dan tak menarik pasti isinya membosankan. Ahhhh ... Kami salah, don' t judge the gift by its cover.

Byakkkkkk setelah dibuka, apa yang tejadi? Kado terbesar berisi hiasan kereta Santa berwarna emas, lengkap dengan Santa mininya.Kado kecil yang bungkusnya cantik isinya shampooo! Hedehhh ... silahkan keramas sampai pagi. Yang menerima wajahnya kecut karena shampoo untuk travel itu berasa olive, diperkirakan harganya hanya 3€. Kurang 2 euro?

[caption id="attachment_309673" align="aligncenter" width="503" caption="Shampoo zaitun itu ..."]

1387364805379993006
1387364805379993006
[/caption] [caption id="attachment_309674" align="aligncenter" width="506" caption="Kado terpanjang, hampir satu meter"]
1387364855281240566
1387364855281240566
[/caption] [caption id="attachment_309675" align="aligncenter" width="508" caption="Kado panjang itu berisi wadah lilin advent"]
1387364916506716325
1387364916506716325
[/caption] [caption id="attachment_309676" align="aligncenter" width="513" caption="Bungkus terbesar isinya emas, eh kereta kijang warna emas"]
1387365018841821145
1387365018841821145
[/caption] [caption id="attachment_309677" align="aligncenter" width="501" caption="Kado terkecil. Bungkusnya saja sudah 2-3€"]
13873650621837496068
13873650621837496068
[/caption] [caption id="attachment_309678" align="aligncenter" width="513" caption="Kado mini isinya malaikat"]
13873651231501507171
13873651231501507171
[/caption] [caption id="attachment_309679" align="aligncenter" width="511" caption="Bak tebak-tebak. Kado cantiik isinya kurcaci."]
1387365172540274714
1387365172540274714
[/caption] [caption id="attachment_309685" align="aligncenter" width="508" caption="Bungkus ini megah, isinya indah!"]
13873656171496642931
13873656171496642931
[/caption] [caption id="attachment_309686" align="aligncenter" width="511" caption="Hiasannya menarik. Isinya? Belum tentu!"]
13873656611661142738
13873656611661142738
[/caption]

1387365239601197962
1387365239601197962
Ih, guede banget. Sayang bukan emas.
13873655501823716822
13873655501823716822
Lihat, dong ... dapat apa?

Ada lagi yang menerima bungkus jelek, isinya taplak meja untuk natal. Tadinya mengira isinya figura dan lukisan. Kecewa karena ternyata taplak dan warnanya bukan pilihan. Luar dalam jelek, ujarnya. Ada yang terpingkal-pingkal karena mendapatkan sebuah tempat dari kain yang isinya kenari dan coklat. Yaaaa ... penerima kuciwa.

Bagaimanapun, wichteln ini seru. Pokoknya senang saja ... Saya jadi sadar, antara harapan dan kenyataan tak sepadan. Bisa saja selalu membahagiakan tapi juga sebaliknya mengecewakan. Total.

Selain itu, pelajaran dari menyangka sesuatu hanya dari permukaannya saja terasa begitu berharga. Sebaiknya siap-siap untuk mendapatkan überraschung, kejutan dalam hidup.

***

Wichteln juga ramai dibicarakan remaja sekolah seperti anak sulung kami. Sudah ribut mempersiapkan kado dan kartunya. Anak-anak ada yang ditugasi para guru untuk membuat kado dan kartu natal dalam bahasa inggris.

Wichteln ini mendebarkan karena otak mereka-reka kejutan yang akan mereka dapatkan nanti. Sudah tak sabar sampai main intip. Namanya anak-anak.

Bagaimana dengan di tanah air? Ada model wichteln, tukar menukar kado sebelum natal seperti di Jerman ini? Selamat mendapat kejutan hadiah menarik. Ingat, yang kecil belum tentu jelek. Yang besar belum tentu membosankan. Siap menerima tantangan terkejut? Yuk, berdoa untuk mendapatkan keberuntungan bukan buntuuuung. (G76)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun