Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ide Dekorasi Natal yang Menarik dan Unik ala Jerman

22 Desember 2012   10:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:12 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah toko dekorasi didekat rumah baru saja saya kunjungi. Toko yang sekomplek dengan kandang kuda, ranch dan perumahan segelintir penduduk itu saya akui memiliki kreasi yang menarik dan unik.

Tak terpikirkan sebelumnya bahwa barang-barang yang biasa saya lihat jadi sampah ternyata bisa menjadi dekorasi yang indah dan mahal harganya. Jika bahan-bahan tersebut bisa ditemukan dirumah disambung dengan ide bagus dan ketrampilan, tak perlu beli ….

[caption id="attachment_230969" align="aligncenter" width="630" caption="Hiasan ranting, bola kaca, akar-akaran, lilin dan buah kering"][/caption]

***

Di depan pintu masuk rumah dekorasi itu, terpajang beberapa hiasan malaikat. Bahannya dari seng yang sudah karatan. Wah ini mengingatkan tukang rombeng jalanan di tanah air. Di Jerman, harganya bisa mahal, yang ukuran 30 cm misalnya sudah dipatok harga 15 euroan. Lain desain lain harga. Bagi orang yang tak mengikuti mode seng seperti saya hanya geleng-geleng kepala. Suami saya menjelaskan justru semakin neyeng (red: berkarat) semakin mempesona. Wow … karatan tak selalu setara dengan sampah tho?

[caption id="attachment_230955" align="aligncenter" width="335" caption="Seng, makin karat makin disayang"]

13561696561159141117
13561696561159141117
[/caption]

Begitu masuk, sebuah genting dipajang. Yang membuatnya menarik adalah karena didesain sedemikian rupa sehingga genting rumah tidak semata pelindung bagian atas rumah dari panas dan hujan. Empat potongan kayu yang dibuat layaknya lilin itu diselipi daun cemara dan buah yang telah kering (bisa juga dengan bola-bola indah). Wah wahhh, ternyata jika ada sisa dari membangun atap, bisa juga digunakan untuk dekorasi dan tak mesti dibuang ke tong sampah ya?

[caption id="attachment_230956" align="aligncenter" width="483" caption="Genting di atas meja"]

13561697352098346760
13561697352098346760
[/caption] [caption id="attachment_230957" align="aligncenter" width="466" caption="Genting turun pangkat,tetap berguna"]
13561697831092415129
13561697831092415129
[/caption]

Lalu buah jeruk yang memang sudah menarik dengan warna kuning oranye itu semakin cantik dengan manik-manik alami yang melilitnya. Itu belum seberapa, setelah diiris-iris dan dikeringkan, jeruk iris itu bahkan menjadi dekorasi yang indah untuk keperluan prakarya atau hanya ditata dalam piring dan bahan lain, ditaruh di atas meja sebagai aksen. Kirain jeruk hanya untuk dimakan sebagai pencuci mulut atau diperas jadi jus. Hehehe….

[caption id="attachment_230958" align="aligncenter" width="451" caption="Jeruk makan jeruk"]

1356169838899887839
1356169838899887839
[/caption]

Lampu meja makan misalnya, bisa didesain sedemikian rupa. Gantungan bintang emas yang dekat dengan suasana natal dengan kombinasi warna hijau, merah dan emas semakin menyedot mata ingin memandang.

[caption id="attachment_230959" align="aligncenter" width="445" caption="Hiasan lampu dari dedaunan dan ranting"]

1356169880611334570
1356169880611334570
[/caption] [caption id="attachment_230960" align="aligncenter" width="411" caption="Hiasan lampu dengan gantungan bintang dari kayu"]
13561699341453343208
13561699341453343208
[/caption] Taplak yang biasa digelar menutupi permukaan meja rapat-rapat, justru dilipat dan diliuk-liukkan layaknya gelombang, diantara hiasan lilin dan hiasan lainnya. Bisa juga menggunakan kain siffon.

Lilin besar yang menyala tambah menggairahkan tak hanya dari nyala apinya, hiasan yang mengelilinginya seperti akar-akaran, buah-buahan, bunga-bungaan dan apa saja yang bisa ditemukan di kebun atau hutan, patut ditambahkan disana-sini.

[caption id="attachment_230961" align="aligncenter" width="397" caption="Lilin dilingkari akar-akaran,batang dan buah/bunga kering"]

13561700171103355133
13561700171103355133
[/caption]

Pot bunga bisa disentuh dengan bola-bola gelas warna-warni, buah pohon cemara kering dan batangan kayu manis! Vas atau gelas bening bisa diisi dengan daun cemara, ranting pohon yang kecil, buah pohon cemara kering dan bola-bola kaca.

[caption id="attachment_230962" align="aligncenter" width="433" caption="Pot berkayu manis"]

1356170074772918408
1356170074772918408
[/caption] [caption id="attachment_230963" align="aligncenter" width="427" caption="Vas yang menarik"]
1356170128117872926
1356170128117872926
[/caption]

Gentong atau kuali tua dari gerabah yang sudah usang milik leluhur ternyata bisa mempercantik tampilan Krippe, figur kelahiran Yesus itu.

[caption id="attachment_230964" align="aligncenter" width="409" caption="Gentong usang jangan dibuang"]

1356170183114698506
1356170183114698506
[/caption]

Untuk urusan jendela juga unik. Jika jendela yang sudah usang mau dibuang sayang, bisa tetap dipajang dengan tambahan tengkorak dan tanduk si kepala kijang (bahkan tanduk lainnya yang senada dengan nuansa natal seperti beruang dan lainnya). Aduhai ya? Gak nyangka ….

[caption id="attachment_230965" align="aligncenter" width="401" caption="Jendela usang dan tanduk kijang"]

1356170342265821895
1356170342265821895
[/caption]

Kemudian jendela yang standar kotak itu bisa diberi figura dari batangan pohon yang direkatkan dengan paku. Demi mengurangi kesan kekakuan pada jendela asli dan buatan, digantungkan ranting-ranting tipis dengan warna kontras. Weee lah!

[caption id="attachment_230966" align="aligncenter" width="386" caption="Jendela dibingkai pigura kayu dan rantingnya"]

1356170389190550586
1356170389190550586
[/caption]

Sudut ruangan terasa hambar dan kaku? Ranting-ranting besar dan kecil bisa dikumpulkan jadi satu dan ditaruh dipojok. Disentuh dengan lampu berbentuk bola. Indah sekali. Kemarin-kemarin saya kemana ya?

[caption id="attachment_230967" align="aligncenter" width="402" caption="Sudut tak lagi kaku ...."]

13561704661289549885
13561704661289549885
[/caption]

Begitulah cara ahli bunga/dekorasi Jerman mengatur pernak-pernik untuk natal tahun ini. Baru tahu bahwa ide sederhana menciptakan sesuatu yang luar biasa bahkan memiliki nilai jual yang mahal harganya. Saya pikir, ide ini bisa sedikit saya jiplak untuk mendekorasi rumah meski bukan melulu untuk acara natal hingga membuat bangga dan berseru "Oi, rumahku istanaku". (G76).

P.s: Selamat hari ibu ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun