Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Uniknya Tradisi Kalender Adven di Jerman

2 Desember 2012   08:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:19 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_227147" align="aligncenter" width="440" caption="dok. Pribadi"][/caption] Tanggal 1 Desember adalah awal dari Advent. Tradisi ini sudah ada sejak jaman nenek moyang abad XIX.

Dijelaskan bahwa mulanya kalender adven ini demi membuang kebosanan anak-anak jaman itu yang tidak sabar menunggu hari hingga natal tiba. Yaiy. Iming-iming berupa coklat merupakan salah satu hal yang mengalihkan perhatian mereka dalam menghitung hari.

Duh, sayangnya pada perkembangannya, anak-anak mulai dimanjakan dengan perang promo masing-masing pabrik yang ingin meraup keuntungan dengan menjual kalender ini, hanya berisi mainan. Mana mahal lagi. Semoga para orang tua tidak mendidik salah kaprah soal kalender ini.

Darimana tradisi kalender  adven?

Disebutkan bahwa asal muasal kalender adven ini adalah dari ajaran Marthin Luther. Gereja Lutheran mengajarkan manusia untuk menggambar garis pada pintu, menggunakan kapur putih sejak tanggal 1 Desember. Beberapa keluarga lain juga mengiringi dengan tradisi menyalakan lilin, menggantung dekorasi religius pada dinding dan seterusnya dan sebagainya.

Pada tahun 1839, sebuah kalender adven pertama digantung di balai doa rumah relief Hamburg. Sedangkan kalender buatan tangan yang pertama dikenal orang ada di tahun 1851. Lalu mulai dicetak pabrik pada tahun 1902-1903 sampai sekarang ….

Wujud kalender adven

Kalender adven tradisional mulanya hanya berwujud dua kertas karton dengan 24 pintu berisi coklat. Sayangnya seiring perkembangan jaman, kritikan mulai muncul lantaran ada anggapan bahwa beberapa pihak hanya ingin mengeruk keuntungan dari suasana natal secara berlebihan. Melenceng dari tujuan semula. Misalnya saja, sekarang tak hanya sesederhana berisi coklat tapi mainan yang mahal seperti LEGO, Playmobil, Filly, Barbie, Little Ponny dan masih banyak lagi dalam tiap nomornya. Kapitalisme, konsumtif.

Oi … memang nyata. Sekarang banyak loh yang puluhan euro harganya. Isinya tapi bukan coklat … mainan!Saya lihatnya saja sudah deg deg an miris. Ya ampuuun. Uang tidak jatuh dari langit. Orang tua sebaiknya bijak, menjelaskan dan berani mengatakan TIDAK. Anak seharusnya mengerti, pelan tapi pasti. Kalender adven demi menghitung hari sampai natal. Coklat, sebagai pemanis saja. Mainan bukan yang utama.

Untuk yang model biasa nan sederhana misalnya, biasa ditakar 55 sen, 99 sen sampai 1-3 euro. Bentuk kotak sederhana dengan 24 jendela berisi cetakan coklat dengan figur bernuansa natal (Santa Claus, Pit hitam, lonceng, lilin, pohon natal, bola natal dan sebagainya) atau figur lain yang memikat anak-anak (Minnie Maus, Cinderella, Cars, Sponge Bob, Filly). Jangan khawatir soal harga, biasanya harga di toko bisa dibanting sampai 50% menjelang detik hari H, tanggal 1 Desember. Tapi ya itu ngepas banget hehe kadang telat.

[caption id="attachment_227119" align="aligncenter" width="422" caption="Kalender adven bernuansa natal"]

13544376151346730840
13544376151346730840
[/caption]

[caption id="attachment_227120" align="aligncenter" width="440" caption="Gambar kalender adven;Cinderella,Rapunzel,Bella dan Putri salju"]

13544377302094205130
13544377302094205130
[/caption]

Selain kotak, ada juga yang model digantung didinding dari kain dengan 24 saku tempat mengisi coklat. Beberapa berbentuk segitiga pohon natal dengan gantungan berisi coklat. Berwujud 24 kaos kaki mini layaknya jemuran juga menarik. Bahannya dari kain. Warna-warninya biasa didominasi merah, hijau dan emas. Tak ketinggalan warna tambahan lainnya. Bak pelangi. Wow!

Siapa saja penikmat kalender ini?

[caption id="attachment_227121" align="aligncenter" width="430" caption="Nikmatnya coklat dan biskuit adven"]

13544378712018401730
13544378712018401730
[/caption]

Ternyata adven kalender bukan saja milik anak-anak Jerman yang merayakan natal. Mereka yang muslimpun juga, seperti halnya anak-anak keturunan Turki. Biasanya mereka mendapatkannya dari tetangga, saudara atau teman. Warga keturunan pendatang terbesar Jerman itu juga ikut memeriahkan tradisi Jerman makan coklat tiap hari sekali layaknya minum obat teratur, sampai natal tiba. Puh. Ada juga yang tak sabar, sudah habis dimakan sebelum natal tiba. Sungguh! Geli juga, geleng kepala. Ini biasa dilakukan pula oleh anak-anak balita yang belum begitu mengerti maknanya dan tak sabar, ngiler, lalu makan isinya. Dikasih tahu malah mewekkk nangis maunya disikat habis. Ya sudah, dikunyah dehhh.

Selain anak-anak Jerman, beberapa remaja dan dewasa masih mau mengunyah permen dari kalender sejenis dari hari ke hari. Kata mereka, ini nostalgi! Ahaiiii … Advents Kalender alias kalender adven, tradisi unik bangsa barat yang saya temukan di Jerman. Mengamati dan menikmatinya adalah sebuah keindahan budaya. (G76)

Sumber:

1.Pengalaman pribadi

2.http://en.wikipedia.org/wiki/Advent_calendar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun