[caption id="attachment_208912" align="aligncenter" width="547" caption="Parade puluhan HD, brrrmmmmm brrrmmmm brrrmmmmm"]
Tiba-tiba, kami dikagetkan oleh seorang pengendara motor kecil. Kakek yang tak berhelm itu menjadi pusat perhatian saat mengelilingi area pameran. Sebentar kemudian, ia dikecutkan oleh parade Harley Davidson dengan puluhan pengendaranya. Suasana tak lagi gaduh, saat semua motor diparkir berjajar rapi.
[caption id="attachment_208898" align="aligncenter" width="574" caption="Ban motornya lebar sekali"]
Ya. Selain mobil, acara ini juga mewadahi mereka yang memiliki motor Amrik, Harley Davidson. Mata ini lekat mengawasi detil-detilnya yang unik … ck ck ck.
Lelah dua jam berkeliling mengamati mobil dan motor satu persatu, kami segera pulang. Mbak Chayenne sempat berhenti dan memegangi miniature mobil yang dijual di sebuah stand. Dari mata saya, dia sudah tahu tak boleh merengek minta beli. Good, girl.
[caption id="attachment_208901" align="aligncenter" width="390" caption="Boleh lihat, beli?jangan."]
***
Yup, sempat beberapa menit berbincang dengan kawan-kawan suami yang juga ikut pameran. Mereka ini biasanya membeli/memiliki karena hobi. Kebanyakan, mobil itu hanya ada di garasi. Keluar kalau ada janji atau eksebisi, kalau tidak, kantong bisa bolong demi mengisi tangki. Ribetnya, pasti lantaran tak mudah mendapat lahan parkir di kota untuk mobil sebesar ini.
Jerman yang kaya akan hasil mobil lantaran pabriknya digelar didalam negeri oleh para teknisi ahli dan investornya itu akan mengingatkan saya pada Volkswagen, Audi, Mercedez Benz atau Porsche. Mereka saja amat mencintai produk Amerika, apalagi Indonesia yang sempat punya Timor mobnas dan terakhir mobil SMK? Arrggh, produk-produk Amerika ... kau buat dunia tergila-gila.
[caption id="attachment_208902" align="aligncenter" width="456" caption="Pengecekan PS power-nya saja seharga 50 Euro. Pajaknya berapa?"]
Cling. Pameran ini, membuat saya tiba-tiba rindu dokar dan becak. (G76)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H