Mohon tunggu...
Gaganawati Stegmann
Gaganawati Stegmann Mohon Tunggu... Administrasi - Telah Terbit: “Banyak Cara Menuju Jerman”

Housewife@Germany, founder My Bag is Your Bag, co founder KOTEKA, teacher, a Tripadvisor level 6, awardee 4 awards from Ambassadress of Hungary, H.E.Wening Esthyprobo Fatandari, M.A 2017, General Consul KJRI Frankfurt, Mr. Acep Somantri 2020; Kompasianer of the year 2020.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Apa Bahasa Inggrisnya Buta Rambut Geni?

30 Juni 2012   01:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:24 2325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Translation adalah salah satu cabang ilmu bahasa Inggris yang saya pelajari waktu kuliah. Di kelas ini, saya banyak dicekoki tentang penafsiran atau penterjemahan bahasa ini ke dalam bahasa ibu, bahasa Indonesia dan sebaliknya. Translation lebih mengacu pada bahasa tulis sedangkan interpretation lebih condong pada bahasa lesan.

“Translation is the transmittal of written text from one language into another. Although the terms translation and interpretation are often used interchangeably, by strict definition, translation Refers to the written language, and interpretation to the spoken word. Translation is the action of interpretation of the meaning of a text, and subsequent production of an equivalent text, also called a translation, that communicates the same message in another language. The text to be translated is called the source text, and the language it is to be translated into is called the target language; the final product is sometimes called the "target text."

Nilai mata kuliah translation I-II saya tak tinggi-tinggi amat saat itu, B. Saya tak yakin apakah dengan nilai itu saya betul-betul paham tentang ini. I just enjoyed that time.

Nah, beberapa faktor yang menjadi kesalahan saya dalam penafsiran adalah keculunan dalam mengartikan kata per kata bukan penggambaran per kalimatnya disesuaikan dengan konteks kalimat yang ada.

Misalnya jalan-jalan menjadi walking-walking (jalan=walk)? Tentu tidak karena penutur asli bahasa Inggris saya amati lebih paten memakai kosa kata take a walk, walking around, sightseeing atau lainnya, tergantung konteks kalimatnya.

***

Baru-baru ini seorang kompasianer yang baru saya kenal di Facebook berlanjut di Kompasiana, membahas percakapan tertulis kami sebelumnya tentang Buta rambut geni. Mas Januar mengatakan apakah istilah itu bisa digantikan dengan Megaloman. Megaloman=buta rambut geni?

Saya amati gambar Megaloman. Tokoh yang saya kenal saat SD itu memang besar layaknya buto/raksasa/giant, bertopeng, berbaju ketat warna merah, bersepatu boot, namun rambutnya lebih putih (white) dan kadang seperti terbakar api (fire). Penggambaran ini bisa dimaklumi karena tokoh film ini, superhero tokusatsu SF TV series amat dikenal anak-anak atau masyarakat tanah air, memiliki perawakan mirip raksasa, dengan rambut awut-awutan berwarna putih. Jadi tak heran jika ada yang mengartikan buta rambut geni dalam bahasa Inggris dengan Megaloman lantaran lebih gampang dicerna pengkhayalan saat membaca teksnya.

[caption id="attachment_197871" align="aligncenter" width="572" caption="Ilustrasi Megaloman (dok.Dipomaster)"][/caption]

Buta rambut geni. Buta=raksasa (giant), rambut=rambut (hair), geni=api (fire). Rasanya ada kemungkinan adanya perumpamaannya dengan menyebut a fire-haired giant atau orang asing, Inggris atau Amerika misalnya saya duga juga lebih memilih sebutan a fire giantuntuk tokoh fantasi seseorang lelaki yang berbadan tinggi, besar, kekar dan berapi (terutama rambutnya). Atau ketiganya bisa ya? Megaloman,a fire-haired giant dana fire giant? What do you think?

[caption id="attachment_197872" align="aligncenter" width="509" caption="A fire giant (dok.Azurdragon)"]

1341020618713254094
1341020618713254094
[/caption]

Lebih jauh tentang tokoh buta rambut geni, tentunya amat sulit digambarkan di Amerika, Inggris, Australia atau Jerman karena mereka tak mengenal dongeng kepunyaan Jawa, Indonesia ini. Di Amerika misalnya saya ingat ada dongeng the giant bean’s talk (raksasa yang tak memiliki rambut api, dari pohon yang berasal dari biji ajaib yang dibuang seorang anak lelaki miskin). Tetapi ia tak berambut berapi seperti buta rambut geni ala Indonesia, meskipun giant itu berbadan besar atau raksasa.

Belum habis pikir-pikir soal penterjemahan buta rambut geni ini, sundulan buta ijo menyusul. Hulk? (G76).

Link: http://www.streetdirectory.com/travel_guide/106777/languages/what_is_translation.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun